'disini untuk koding ga bisa di copy display:block; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -khtml-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;

.

Pulsa Murah

MABUK

Seorang pemuda ditangkap karena ketahuan mabuk di tempat umum. Pemuda itu mabuk-mabukan tepat di depan sebuah mini market. Walau sudah ketangkap basah, dia menolak untuk ditangkap. Dia merasa tidak bersalah.

Dia bersikukuh tidak meminum minuman keras. Dia terus membela diri, hingga membuat polisi kesal. “ Kalau kamu tidak meminum minuman keras mana mungkin kamu bisa mabuk. Hayo ngaku! Jangan bertele-tele, kamu!” pak polisi sudah kehilangan kesabarannya.

“ Sumpah pak! Saya tidak meminum minuman keras. Itu kan minuman haram, dilarang agama! Saya cuma minum sirup satu botol aja kok.”

2 komentar:

ANGKOT

Seorang gadis naik angkot. Dia duduk tepat di belakang sang sopir. Dari kaca depan sang sopir terus memperhatikan wajahnya. Dia merasa pernah bertemu dengan gadis itu. 

Akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya. “ Neng, maaf. Apa kita pernah bertemu? Soalnya abang seperti pernah bertemu dengan neng. Dimana gitu,” Tanya sang sopir penasaran.

Gadis itu tersenyum kecil. “ Masa abang lupa sama korban tabrak larinya. Hihihihiiii….”

6 komentar:

GADIS CANTIK

Seorang playboy sinyalnya langsung pol ketika melihat seorang gadis cantik dan seksi sedang menunggu taksi. Dengan penuh percaya diri dia menghampiri sang gadis. Setelah memeperkenalkan diri dan bersalaman dia mulai bersilat lidah merayunya.

Si playboy mulai kecapean, karena dengan kemampuan lidah buayanya dia tidak bisa membuat sang gadis membalas pembicaraannya. Dari tadi gadis cantik itu hanya senyum-senyum saja. Tak satu kata pun keluar dari mulutnya.

“ Neng. Kenapa sih? Dari tadi aa Jhoni bicara tapi neng diem aja terus. Bicara dong.” Karena saking penasarannya, sang Playboy membujuk sang gadis bicara.
“ Maaf a. bukannya neng ga mau berbicara, tapi aku takut aa kabur setelah mendengar suaraku
( Suara laki-laki).”

2 komentar:

SANG GADIS DAN PIANONYA

Gadis cantik itu memainkan pianonya dengan sempurna. Tarian jarinya menghasilkan nada-nada yang merdu dan mempesona. Dia tidak peduli jika malam telah larut. Semakin malam semakin sempurna dia bermain. 

Hanya malam hari dia bisa memainkan piano kesayangannya itu. Entah karena sepi, sehingga tidak ada yang bisa mengganggu konsentrasinya. Atau karena dia ingin memberikan persembahan untuk sang malam yang selalu mencintainya.

Sementara itu, dibelakang sang gadis kedua orang tuanya terpana melihat permainan piano sang anak. Tanpa mereka sadari air mata mengalir dengan derasnya, terutama sang ibu. Perasaan bangga dan sedih bercampur menjadi satu.

“ Ayah. Ibu. Jangan menangis seperti itu. Nanti aku ikut sedih. Walau telah tiada, aku berjanji akan terus datang dan memainkan piano ini setiap malam untuk kalian.”

4 komentar:

LUKISAN

Dengan penuh hati-hati wanita cantik itu mengambil koas. Kemudian dia mulai melukis dengan segenap jiwanya demi menghasilkan lukisan yang sempurna. Irama gerakannya begitu indah laiknya penari yang lemah gemulai. Dan entah mengapa, dia hanya memakai tinta berwarna merah. Semerah darah.

Sedikit demi sedikit lukisan itu semakin jelas bentuknya. Sesekali wanita itu berhenti untuk memperhatikan apakah ada kesalahan atau tidak. Kemudian dia lanjutkan lagi. Hingga akhirnya lukisan itu selesai. Tampak dalam lukisan seorang pria yang sedang sekarat terikat diatas kursi. Tubuhnya penuh dengan luka tusukan.

Kemudian sang wanita menengok kebelakang.“ Bagaimana lukisanku. Bagus, bukan? Aku buatkan lukisan ini sebelum kematianmu, wahai tukang selingkuh!”

2 komentar:

KENANGAN

Aku masih ingat kenangan diantara kita berdua. Saat kamu masih mencintaiku, walau aku tak tahu cintamu itu tulus atau terpaksa. Yang pasti aku selalu bersamamamu menghabiskan waktu, walau tak sampai seharian. Susah senang kita lalui bersama.

Terkadang aku menangis saat melihatmu tertidur lelap dan berpikir apakah kebersamaan ini akan terus kita lalui bersama. Ternyata tidak. Setelah lulus sekolah kau meninggalkanku. Bahkan kau terlihat bahagia. Sedangkan aku bersedih. 

Apalagi setelah masuk bangku kuliah, kau menjadi acuh dan semakin tak peduli padaku. Kau tak lagi menganggapku. Walau begitu, aku masih dan selalu memperhatikanmu setiap hari.

Aku benci padamu, tapi kuterima hal ini dengan ikhlas. Ini adalah bagian dari perjalanan waktu. Aku tidak akan pernah melupakan kenangan kita berdua. Semoga kau pun begitu. Walau kini aku hanyalah seragam bekas di dinding.

4 komentar:

AKU TAHU

Kamu pasti tahu kalau aku sangat mencintaimu. Kulakukan apapun demi kebahagiaanmu. Aku tak pernah meminta selain cintamu untuk-ku.

Kau selalu mengucapakan kata-kata mesra dan indah kepadaku. Hinga membuatku terpana. Kau selalu memuji kebaikanku hingga tak bisa kumenolak semua permintaanmu. Tapi, aku tahu, itu hanya omong kosongmu saja.

Aku tahu semua keindahan yang kau lontarkan kepadaku adalah bualan semata. Kau hanya ingin ada yang memanjakanmu untuk menutupi rasa sedihmu karena pacarmu tak mempedulikanmu. Walau begitu, aku tak peduli dan berharap suatu hari kau akan mengucapkan kata cinta untuk-ku.

Aku tahu perjuanganku tak pasti. Mencoba merebutmu dari pacarmu yang kau cinta. Biarlah waktu yang membuktikan. Kau untuk-ku, atau tidak.

2 komentar:

TERIOS, Sang Aktor di Balik Petualangan



Petualangan adalah sesuatu yang paling menyenangkan, karena bias melihat tempat baru maupun tempat-tempat indah yang ga bisa bikin kita bosen untuk terus berkunjung. Bener ga? Bener banget hehe…. Syams adalah salah satu orang yang paling menyukai yang namanya petualangan, karena bisa bikin otak fresh dan menambah database otak biar punya cerita.

Makanya, ketika tahu tentang Terios 7 Wonders Hidden Paradise sinyal ketertarikan langsung menari-nari di kepala. Pas baca-baca artikelnya di Daihatsu.co.id, air liurku ga ada henti-hentinya mengalir saking pengennya ke tempat-tempat yang di kunjungi para sahabat Terios 7 Wonders. Soalnya indah-indah dan eksotis semuanya, Indonesia banget (yang lain ga punya) hehe.

Akhirnya pagi-pagi jam 7 tanggal 25 November 2013, Syams langsung bikin artikel ini biar teman-teman yang telat tahu kaya saya bisa tahu betapa masih banyak tempat-tempat yang indah tapi tersembunyi. Indonesia kita ini luar biasa banget ya.

Jujur, iri banget lihat para sahabat Terios 7 Wonders, karena bisa mendatangi tempat-tempat keren yang mungkin banyak orang masih belum tahu. Walau harus menempuh jarak sejauh 2500 KM lebih agar bisa sampai finish, tapi ga membuat mereka merasa lelah atau bosen karena puas melihat Hidden Paradise. Karena kepuasan itu ga ada bandingannya, apa lagi puas karena sesuatu yang kita sukai.

Petualangan para sahabat Terios 7 Wonders untuk menemukan Hidden Paradise di mulai dari Pantai Sawarna. Maksudnya mulai mendatangi Hidden Paradise-nya, kalau mulai awal sih dari Sentul City, Bogor hehe. Di Pantai Sawarna(satu warna) mereka di manjakan dengan keindahan pantai, keunikan karang dan alam sekitarnya. Seperti pantai-pantai pada umumnya, sunset adalah sang bintang. 

Bagi Syams, pantai Sawarna merupakan Hidden Paradise, karena baru tahu. Walau tinggal di wilayah jawa bagian barat tetapi benar-benar baru tahu nih pantai (kemana aja lu Syams) hehe. Dan perlu diketahui, ke Pantai Sawarna itu jalannya penuh tantangan lho, mulai dari tanjakan, belokan yang kesemuanya ekstrim. Yang namanya Hidden Paradise itu rata-rata tersembunyi karena salah satu alasannya adalah perjalanan ke tempatnya penuh tantangan.



Berikutnya, dari pantai Sawarna para sahabat Terios 7 Wonders langsung meluncur ke Merapi di Jogja. Wow! Hebat banget ya mereka, menempuh perjalanan yang begitu jauh. Ga capek ap? Pastinya ga akan capek, karena berpetualang itu sangat menyenangkan ketika berada di perjalanan. Dimana mata kita terbelalak terus melihat kanan kiri untuk merekam setiap keunikan daerah maupun alamnya. Kalau ga gitu, pasti tidur pulas.

Di Jogja, tepatnya di merapi mereka semua menikmati sensasi yang oke punya dari lereng gunung merapi yang terbilang terjal dan ekstrim. Syams yakin para sahabat Terios 7 Wonders merasakan suasana seru dan menantang, sebuah suasana yang selalu menarik ketika mengalaminya. Tuh, kan ketemu ekstrim lagi, namanya juga Hidden Paradise hehe.



Dari daerah merapi dengan luar biasa mereka melanjutkan ke destinasi berikutnya, yaitu Tenger yang berada di kawasan gunung Bromo. Tentu mereka istirahat dulu sebelum kesana, masa langsung dari merapi hehe. Rupanya perjalanan kesana menjadi titk keakraban para sahabat Terios 7 Wonders, karena jalannya kan biasa-biasa saja. Sehingga suasana yang akrab dan penuh canda menjadi hal yang pasti terjadi (masa diem-dieman) hehe.

Setelah nginep, besoknya mereka langsung berangkat lagi ke kawasan bromo. Setelah di sambut kemacetan lalu lintas Malang, tibalah saatnya mereka di sambangi jalan terjal berkelok nan ekstrim (ketemu lagi sama si ekstrim). Setelah sampai lokasi, malamnya mereka membuat saya iri lagi, yaitu menginap di tenda dekat danau Ranu Pani. Malam indah penuh bintang menghiasi para petualang, amazing banget.



Berikutnya, melesat lagi ke destinasi yang paling saya ngiler ingin ke sana, yaitu Taman Nasional Baluran. Sumpah! Selain Sawarna, saya baru tahu juga ada taman nasional yang namanya Baluran (kemana aja lu Syams 2x). Itu tempat mirip banget afrika, makanya di juluki Africa from Java. Bener kata sahabat saya, semua keindahan di dunia ada di Indonesia.



Kalau Paris van Java(orang tempat tinggal sendiri) sama Swiss van Java udah sering, nah ini si Africa from Java wajib banget di datangin. Buat saya, tempat ini benar-benar Hidden Paradise banget, I love it(sambil ngusap iler). Dan lagi-lagi mereka ketemu jalan terjal nan ekstrim, namanya juga Afrika pasti tanahnya menjadi tantangan tersendiri.

Berikutnya, ga tanggung-tanggung mereka melesat ke Lombok. Wuiih…, pasti seru naik kapal ferry, lewat Bali, naik kapal ferry, dan sampai akhirnya. Momen di perjalanannya itu pasti yahut banget, apalagi kalau saya ada disana(ngarep), soalnya belum pernah naik kapal ferry ( lu kan biasanya naik odong-odong Syams).

Di Lombok, tepatnya Lombok Tengah para sahabat Terios 7 Wonders berkunjung ke daerah Rambitan, tepatnya desa Sade. Desa yang satu ini sangat terkenal dengan kesenian dan budaya asli sasaknya, karena mampu melestarikannya dengan baik. Saya sering dengar cerita desa yang patut di contoh ini dari sahabat saya yang ada di Lombok.



Di desa tersebut, para sahabat Terios 7 Wonders mendapatkan sebuah penemuan yang unik, dimana penduduknya membersihkan lantai menggunakan kotoran kerbau. Menurut penduduk Sade, cara itu agar lantainya menjadi hangat dan di jauhi nyamuk. Hmmm…, jadi penasaran, kira-kira sahabat saya yang orang Lombok pakai kotoran kerbau juga ga, ya?

Habis dari desa unik itu, para petualang yang bikin iri itu langsung meluncur ke SMA Al Masyhudien untuk membantu anak bangsa menjadi penerus yang pintar. Mereka menyumbangkan buku-buku pelajaran. Wuiih…, tambah bikin iri, udah berpetualang di tambah ikut memintarkan bangsa. Dan itu sesuai banget dengan salah satu pilar CSR Daihatsu, yaitu Pintar Bersama Daihatsu.



Berikutnya, masih di Lombok. Mereka menuju ke pantai Tangsi atau pantai pink, karena warnanya yang berwarna pink. Pantai ini begitu sepi karena letaknya yang jauh dari kota, tetapi pemandangannya mantap. Untuk sampai kesana, butuh perjuangan karena jalannya katanya terjal dan turunan menuju pantai berpasir, sehingga bisa gawat kalau ga hati-hati. Ekstrim lagi kan, menurut saya ke pantai pink adalah yang paling ekstrim, bayangin aja, udah turunan berpasir juga, bahaya banget.


Dari sana merka lanjut lagi ke pantai Selong Belanak. Lagi-lagi dan lagi mereka bertemu jalan-jalan yang terjal sebagai cobaannya. Walau sampai tapi rupanya mereka ga sempat merasakan sunset ketika sampai di pantai.



Berikutnya, para sahabat Terios 7 Wonders meluncur pakai ferry lagi ke Sumbawa dan meluncur menuju Dompu. Di perjalanan mereka di sajikan oleh pemandangan yahut Indonesia punya yaitu pantai dan pegunungan. Sampai di Dompu mereka tinggal asik menikmati keindahannya, tentu ada istirahatnya dong hehe.



Dan terakhir mereka meluncur ke pulau Komodo yang terkenal di seluruh dunia sebagai salah satu keajaiban dunia. Setelah berkeliling, foto-foto dan kegiatan lainnya, akhirnya selesai sudah petualangan para sahabat Terios 7 Wonders. Hebat banget ya, mereka. Semua cobaan ekstrim selama perjalanan berhasil dilalui dengan mulusnya sehingga bisa sampai di surga tersembunyi yang dimiliki Indonesia.



Gimana menurut teman-teman, seru kan petualangan para sahabat Terios 7 Wonders untuk menenmukan Hidden Paradise? Seru banget pastinya. Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa judul artikelnya TERIOS, Sang Aktor Petualang? Eits…, tunggu dulu, kan artikelnya belum beres. Sengaja kejutannya di akhir aja hehe.

Kita semua tahu, kalau dari Pantai Sawarna sampai ke Pulau Komodo itu 2500 KM lebih. Nah, menurut teman-teman, siapa aktor di balik kenerhasilan petualangan ini. Apa supir mobilnya, penumpangnya yang kadang narsis, yang nulis artikel atau yang baca artikel ini hehe. Bayangin, menempuh jarak yang begitu jauh, jalan berkelok, jalan terjal nan ekstrim dan lamanya perjalanan. Dan semuanya suskes terlewati.

Tentu saja aktornya adalah mobil keren Daihatsu Terios. Mau terjal, berkelok, naik, turun, pokoknya yang berbau ekstrim, semua berhasil terlewati dengan baik. Dengan mesin 1500 cc WTi yang dimilikinya semua menjadi beres. Dari bacaan awal aja kita dah bisa menyimpulkan bagaimana Terios bertarung melawan medannya, sedangkan yang naik pasti nyaman dan seru-seru aja. Mungkin ada yang asik ketiduran juga saking nyamannya, bangun-bangun udah di Pulau Komodo haha....



Selain bertarung dengan medan, si Terios ini bisa memainkan perannya dengan baik di setiap tempat, saat medan garang dia lebih garang. Saat medan santai dan jauh yang mungkin akan membuat penumpangnya membosankan, dia berubah memberikan kenyamanan. Karena bisa membuat penumpangnya tidur, mengobrol santai atau mendengar mp3 player. Dan yang pasti tenaga yang konsisten dari mesinnya, soalnya kalau ga konsisten akan jadi masalah di perjalanan.

Kalau ga ada si Terios, pasti tuh para petualang yang bikin iri setengah mati harus melewati dua musim baru nyampe Pulau Komodo hehe. Salut sama aktor petualang yang satu ini, benar-benar sahabat yang bisa diandalkan. Moga suatu saat ngalamin di bawa sama dia (ngarep) ahaha.

Kenapa saya lebih suka menitik beratkan kepada aktornya, karena tempat indah dimananpun di negeri ini akan semakin sulit jika tanpa bantuan aktor utama, yaitu kendaraan.

Sebenarnya pengen banget ceritainnya panjang lebar, tapi banyak banget, inijuga hasil kesimpulan semua haahha.... Waduh! gimana tulisan aslinya? pokoknya panjang dah.





Sumber Referensi dan gambar:
daihatsu.co.id

3 komentar:

Karena

Air mata gadis itu mengalir dengan derasnya. Wajahnya penuh amarah kepada laki-laki yang ada dihadapannya. Walau sedari tadi dia sudah menamparnya berkali-kali, dia masih belum puas. Hatinya yang perih masih belum bisa menerina kenyataan pahit yang dialaminya.

Dia masih tidak terima di putuskan begitu saja. Dia merasa tidak memiliki kesalahan yang membuatnya harus merasakan kepedihan itu. Dia sangat membenci laki-laki itu, yang tega memutuskannya disaat dia sedang bersedih karena perceraian kedua orang tuanya.

“ Kenapa kamu tega memutuskan aku, Zen? Apa salahku?” Tanya gadis itu sembari menangis. “ Karena aku adalah ayah dari bayi yang dikandung kakakmu. Dan juga yang membuat ibumu meninggalkan ayahmu.”

0 komentar:

Sang Bintang

Arggh…! Aku benar-benar tidak tahan lagi denganmu. Apa sih maumu? Selalu saja marah kepadaku. Kalau bukan karena pekerjaan, aku pasti sudah menjauh dari hadapanmu.

Aku benar-benar tidak mengerti. Sudah satu minggu lamanya aku melayanimu, tapi tetap saja aku salah. Sudah berulang kali bos memarahiku gara-gara kamu. Bahkan, hari ini saja dia sudah lima kali mendampratku.

Aku tahu kamulah sang bintang di perusahaan ini. Jika tidak ada yang sesuai inginmu pasti kamu marah dan berujung kepada pemecatan. Satu minggu itu adalah batasku karena hari ini aku akan keluar dari perusahaan ini. Aku sudah tidak kuat lagi.

Selamat tinggal program, semoga ada programmer yang akhirnya mengerti keinginanmu

0 komentar:

Misi Sang NINJA !


Di dalam hutan Keiko dua orang Ninja melesat dengan cepat di antara dahan pepohonan. Mereka menuju desa Chukio untuk membunuh seorang penjahat yang bersembunyi di sana. Tiba-tiba salah satu dari mereka berhenti. “ Ada apa Genzo!? Kenapa kau tiba-tiba berhenti?” Tanya temannya, penasaran. 

“ Simada! Aku merasa kita di awasi!” jawab Genzo yang langsung melihat-lihat keadaan sekitar.

Simada pun dengan sigap menggunakan jurus mata elangnya. “ Genzo. Kau terlalu berlebihan. Ini, kan baru awal cerita. Ya, iyalah, ada yang mengawasi. Orang dari tadi gerak gerik kita diawasi pembaca cerita ini. Oon, lu, ah….” Simada memberitahukan hasil penglihatannya. 


“ Oh, iya, ya. Sorry, ane lupa kalau misal ada musuh pasti udah di ketik si penulis hehe…. Tolong kasih tahu pembaca kalau misal ada musuh segera sms atau miscall kita.” Genzo meminta maaf karena kekeliuran pendeteksiannya.

Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanan cepatnya. Mereka harus menempuh perjalanan sejauh 15 KM untuk mencapai desa Chukio.Tiba-tiba Genzo berhenti lagi. “ Ada apa Genzo!? Kali ini bukan karena pembaca kan?” Tanya Simada kaget.


 “ Bukan! Kali ini aku ingin buang air kecil dulu, hehehe.” Jawab Genzo polos. 

“ Hadeuuhh…. Si idiot ini. Kau cukup bilang mau buang air kecil saja. Gak usah berhenti tiba-tiba dan memasang wajah serius seperti itu.” Simada sedikit kesal dengan kelakuan temannya.

Sekali lagi. Mereka melanjutkan perjalanannya. Kira-kira sekitar 10 menit setelah melanjutkan perjalanan dari tempat Genzo buang air kecil, kali ini, giliran Simada berhenti. Lagi-lagi secara tiba-tiba, ala Ninja, seperti Genzo sebelumnya. “ Ada apa Simada!? Kenapa tiba-tiba berhenti? Kalau kau yang berhenti pasti ada sesuatu yang penting.” Genzo penasaran dan meningkatkan kewaspadaan. Karena kali ini Simada si mata elang berhenti.


“Kau benar, Genzo! Ada sesuatu yang menegangkan sedang terjadi. Lihat kebawah pohon yang sedang kita pijak ini. Ada seekor kucing hutan yang sedang melahirkan.” 


Mendengar jawaban Simada, Genzo geleng-geleng kepala. “ Kukira aku saja yang idiot disini. Ternyata kau juga! Kalau begini terus, mungkin 234 tahun lagi baru kita sampai ke desa itu. Kita baru menempuh 2KM kurang, Simada. Ayo kita lanjutkan perjalanan!” Genzo mulai khawatir dengan keadaan perjalanan mereka yang semakin tidak karuan.

“Baiklah, Genzo. Dan maafkan diriku, ya, para pembaca. Mungkin kalian sudah gak sabar ingin melihat ending pertarungan kami melawan si penjahat. Aku tahu, kalian mulai penasaran dengan endingnya, kan? Tenang aja. Kita serahkan sama si Syams.” Genzo meminta maaf kepada temannya dan pembaca. Dan sekali lagi, mereka melanjutkan perjalanannya. 


Sebenarnya penulis udah jengkel melihat kelakuan mereka yang berhenti melulu, padahal baru awal cerita, lho. Ayo lanjut lagi….

Kali ini mereka serius. Tanpa henti mereka terus melaju dengan cepat. Akhirnya mereka sampai di ujung hutan. Yang artinya desa yang mereka tuju pasti sudah bisa terlihat. Dan benar. Mereka sudah bisa melihat sebuah desa. Tiba-tiba air mata mengalir dari kedua mata Genzo. Simada yang melihat hal itu tahu jika temannya sedang bahagia, karena mereka sudah menempuh perjalanan jauh berhari-hari.


“Kau pasti bahagia sekali, ya. Setelah berhari-hari akhirnya kita sampai.” Genzo yang sedang menangis menengok kearah sahabatnya. 


“Bahagia dari Hongkong! Aku sedang sedih. Kita melakukan perjalanan berhari-hari. Melewati gunung, turuni lembah, sungai mengalir indah ke samudra. Bersama teman bertualang. Tapi...?!” Genzo mengungkapakan kesedihannya.

“ Stop!” Simada menghentikan temannya yang sedang bicara. “ Apa maksud ucapanmu? Dan kenapa harus bawa-bawa Hongkong, kita kan dari Jepang. Ganti pakai Tokyo atau Osaka dong. Satu lagi! Jangan pernah nyanyiin lagu Ninja lain! Kita kan Simada & Genzo, dua Ninja tampan dan jenius dari desa Ryuka. Walau sebenanrnya aku yang lebih tampan hehe. Tapi, kenapa kau sedih, Genzo?” Simada berceloteh gak jelas dan bertanya tentang penyebab kesedihan Genzo.

Genzo menghela napasnya untuk menenangkan diri. “ Teman. Kita salah desa. Sepertinya kita salah membaca peta!” jawab Genzo penuh ketenangan. Mendengar hal itu, Simada terkejut dan menangis sambil berguling-guling di dahan pohon. 


“Hentikan idiot! Kau bukan anak kecil! Kalau berita kita nyasar sampai diketahui Ninfotainment, (Infotainment dunia Ninja) bisa gawat! Nama guru kita bisa tercoreng!” Genzo sedikit khawatir dengan pemberitaan publik apabila mengetahui kegagalan mereka. Karena paparazi dunia ninja terkenal sangat lihai dan gila informasi.

Mendengar ucapan temannya, Simada langsung berhenti menangis. “Benar apa katamu, Genzo! Tapi bukankah wajah guru kita sudah ada corengnya. Jadi gak perlu khawatir tercoreng lagi” sahut Simada. 

“Itu koreng idiot!” Genzo menjitak kepala temannya.

“Ninfotaimnent, lah, yang paling aku takuti. Tahun lalu kita gagal menjadi ninja paling terkenal di dunia gara-gara mereka!” ucap Simada merasa kesal. 

“Kau benar, Simada. Bahkan, aku masih ingat ketika kita di tertawakan oleh si Ninja Kid yang gak jelas alur ceritanya itu. Yang lebih mengesalkan, rating mereka lebih bagus dari kita! Padahal, aku yakin jika kita akan mendapatkan setidaknya tiga piala di Ninja Award.” Timpal Genzo yang juga merasa kesal.

Ninfotainment rupanya mengingatkan mereka kepada Ninja Award yang sangat prestisius bagi dunia perninjaan. Mereka gagal meraihnya setelah sekandal salah serang tersebar luas. Mereka berdua bersama beberapa Ninja Ryuka menyerang seseorang yang di curigai sebagai anggota Akatsuki, musuh Naruto. Ternyata, orang yang mereka serang bertubi-tubi dengan shuriken itu hanyalah seorang fans berat Naruto yang akan mengikuti acara Cosplay. Alhasil, mereka dikenai hukuman oleh dewan Keamanan Ninja.

Bahkan, di acara Ninja award mereka harus mendapatkan cemoohan dari para ninja terkenal di seluruh dunia. Seperti Naruto dkk, Reca dkk, Ninja Hatori dkk, American Ninja, Ninja Assasin, Ninja Kid dkk, dan masih banyak lagi pokoknya. Yang lebih menyakitkan, mereka mendapatkan cemoohan dari Ninja Maling. Yaitu, ninja unik dari Indonesia yang hanya memakai sarung sebagai baju tempurnya, dan terkenal dari masa kemasa gemar mengoleksi TV punya orang. Dan, yang lebih menyakitkan bagi ninja Ryuka, Ninja Maling berhasil menyabet piala di nominasi baju tempur terunik.

Pada acara itu juga, tak satupun penghargaan individu berhasil diraih oleh ninja dari desa Ryuka. Simada dan Genzo yang tadinya percaya diri bisa meraih penghargaan piala sebagai ninja tertampan, pun, gagal. Bahkan, mereka tak masuk nominasi sama sekali. Padahal, mereka adalah ninja yang paling tampan di desanya. Penegasan: cuma di desanya hehe. Dan piala itu jatuh ke tangan Sasuke Uchiha. Sudah dulu, ya, cerita tentang kegagalan mereka di Ninja Award. Mari kita lanjut cerita tentang Simada dan Genzo yang salah desa….

“Puas lu, penulis! Sudah menceritakan sekandal dan kegagalan kami di Ninja Award. Awas lu, penulis! Pokoknya, udah cerita ini, gua dan Simada, gak akan mau di kontrak lagi jadi pemeran di cerita lu! Huh…!” Genzo sewot setelah kegagalan mereka diketahui para pembaca. 


“Gua yakin. Peta yang kita pakai untuk menuju desa Chukio juga adalah peta palsu buatan si penulis. Atau, lokasi desanya dia pindahin. Bener gak, Genzo?” Simada menimpali ucapan temannya. 

“Bener banget, Simada! Kayanya si penulis yang melakukan semuanya! Dia gak pengen ceritanya cepat selesai. Sok, memperpanjang cerita, tuh, penulis, padahal otaknya udah kebingungan nyari ide!” Sahut Genzo yang semakin kesal dengan penulis, yaitu Aku hehe....

Ayo..., lanjut lagi ceritanya, biarin aja, lah, mereka berdua mau ngomel apa juga. Kalau nanti mereka gak mau di kontrak lagi juga, gapapa, masih banyak tokoh yang siap mengisi cerita Misi sang Ninja 2 hehehe…, Lanjut Yuk....

Setelah berpikir sejenak, Genzo meminta Simada untuk menemukan Gunung Ikei menggunakan kemampuan mata elangnya. Setelah sekitar 10 menit mencari, akhirnya Simada bisa menemukan letak gunung itu. Desa Chukio letaknya tepat berada di balik gunung itu. Kedua ninja itu langsung melesat menuju arah gunung itu agar segera menangkap sang penjahat sebelum dia pergi.

Sekitar 20 menit lebih 23 detik dari tempat mereka sebelumnya, tiba-tiba Genzo berhenti mendadak. Melihat hal itu, Simada menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kali ini apa lagi, Genzo? Ada pembaca yang liatin, pengen buang air kecil, ular bertelur, kucing melahirkan, rambut lupa di cukur, salah jalan, atau punggung lu gatal?!” tanya Simada yang sedikit jengkel dengan kebiasaan berhenti mendadak.


“Kali ini aku serius! Lihat di bawah. Ada gerombolan perampok yang sedang mengepung dua orang pengelana. Mari kita tolong mereka, Simada!” Genzo dan Simada langsung melesat kearah para perampok yang sedang memeras dua orang tak bersalah, itu.

Perampok yang berjumlah lima orang itu kaget ketika melihat dua bayangan hitam menyerangnya. Seketika para perampok tumbang setelah senjata shuriken Genzo dan Simada mengenai tubuh mereka. Pemimpin perampok yang masih bisa selamat berkat mengorbankan anak buahnya, kaget. Dan, dia lebih kaget lagi, ketika melihat dua orang yang akan mereka rampok juga ikut tumbang terkena senjata Genzo dan Simada.

Genzo dan Simada yang melihat itu, juga ikut kaget, karena saking semangatnya melempar shuriken, mereka lupa ada dua orang itu. “ Dasar idiot kau, Genzo! Itu pasti perbuatanmu!” Simada mencoba menyalahkan temannya.


“Lihat shuriken yang menancap di tubuh kedua orang itu! Keduanya ada tanda love. Berarti, itu punyamu, idiot!” Genzo mencoba membela diri dengan menunjukan tanda love sebagai bukti shuriken itu milik Simada. 

“Ah, sudahlah Genzo. Ayo kita bereskan bos perampoknya. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan.” Simada cepat-cepat mengalihkan pembicaraan untuk menutupi rasa malunya.

Kedua ninja tertampan di desanya itu langsung menyerang sang bos perampok. Sayang, tidak semudah yang dipikirkan. Sang bos perampok mampu bertahan dengan kemampuannya yang lumayan. Walau makin terpojok, dia bertahan sekuat tenaga mengandalkan pedang samurainya. “Hebat juga kau, Botak! Tapi sebentar lagi kau akan mati!” Genzo mencoba mengintimidasi. 


“Dasar ninja sialan! Beraninya kau menyebutku botak! Aku tidak botak, tetapi sedang terapi kecantikan. Dan aku tidak akan kalah semudah itu!” sang bos perampok tak gentar sedikitpun.

“Mau terapi atau tidak, aku tidak peduli! Yang pasti kepalamu botak!” Sahut Simada yang sudah bersiap menyerang lagi dengan jurus andalan. 


“Tunggu dulu! Kalian tidak tahu siapa aku, kan? Apa kalian tahu The Last Samurai?” Sang bos perampok mencoba mengulur waktu. 

“Ya, kami tahu. Soalnya aku dan temanku mengidolakannya. Apakah kau kenal sang The Last Samurai itu? Atau, kau adalah salah satu anggota yang selamat?” sahut Genzo yang sudah tidak sabar inging menyerang.

“Bukan! Aku bukan salah satunya. Aku hanya ingin tahu saja, apakah kalian mengetahuinya atau enggak. Soalnya, aku belum nonton.” dia masih mencoba mengulur waktu mencari celah untuk kabur.


Sayang, mendengar jawaban sang bos perampok, Simada dan Genzo langsung menebasnya dengan Wakizashi (sejenis katana, tapi ukurannya lebih pendek; sekitar 30-60cm). 

“Argggh…. Sepertinya ajalku semakin dekat. Aku mohon, sebelum meninggal tolong titipkan pesan kepada penulis kalau namaku Takezo. Aku muak di panggil terus sang bos perampok olehnya.” Setelah menyampaikan pesan terakhirnya, sang bos perampok, eh…, Takezo, pun, mati.

Setelah mengetahui Takezo mati, kedua ninja tampan di desanya itu langsung melanjutkan perjalanannya. Akhirnya, kali ini mereka sampai di desa Chukio. Ketika mereka datang, seluruh penduduk desa berlarian masuk ke dalam rumah. Mereka tahu jika akan terjadi pertarungan sengit antara sang penjahat dan kedua ninja itu. Dan terbukti, tiba-tiba puluhan ninja; anak buah sang penjahat bermunculan menyerang mereka. Ada yang muncul dari dalam tanah, atap rumah, kebun, kandang kuda, rumah warga, dan WC umum.

Sontak saja, pertarungan dahsyat pun terjadi. Ratusan shuriken melayang di udara, saling beradu satu sama lain. Dengan ketangkasannya, Simada dan Genzo mampu menumbangkan mereka satu demi satu. Dan akhirnya mereka semua berhasil di kalahkan dengan sempurna. Para ninja itu berjatuhan dan tergeletak diatas tanah menahan kesakitan, dan hanya satu ninja yang sial karena tergeletak di WC umum.

Tiba-tiba hawa dingin dan tekanan aura kematian muncul. Rupanya sang penjahat yang mereka cari-cari selama ini akhirnya menunjukan diri. Para penduduk yang melihat dari dalam rumah merasakan ketakutan yang luar biasa. 


“Akhirnya kau keluar juga, sang penjahat! Bersiaplah menerima hukumanmu! “ ancam Genzo yang sudah tidak sabar menuntaskan misinya.

Tatapan sang penjahat begitu tajam dan mengerikan, walau wajahnya tidak kelihatan karena memakai pakaian ninja, tetapi banyak rumor yang mengatakan dia buruk rupa. Dia mengepalkan tangannya kemudian membukanya, mengepalkan lagi, dan membukanya lagi. Begitu seterusnya selama 1 jamKelamaan, woiii...!


“Apa yang kau lakuakn idiot? Ayo kita mulai pertarungan kita!” bentak Simada yang sudah habis kesabarannya. 

“Aku pemanasan dulu, bodoh!” jawab sang penjahat kesal karena pemanasannya terganggu.

Kali ini suasananya mulai serius. Sang penjahat membuka kepalan tangannya. Genzo memperingatkan Simada untuk hati-hati karena sang penjahat terkenal dengan jurus telapak iblisnya. Yang jika terkena ke tubuh manusia, bisa menyebabkan kelumpuhan. 


Sang penjahat mulai memasang kuda-kuda dengan kedua tangannya. Dengan sigap, dia mengangkat kedua tangannya ke atas. “Aku menyerah! Cepat tangkap aku biar cepat selesai ceritanya.”

Simada dan Genzo saling bertatap muka merasa tidak percaya. Begitupun dengan anak buahnya dan penduduk yang sedang bersembunyi di dalam rumah. “Kau pasti bercanda kan?! Masa endingnya kaya gini. Para pembaca pasti ingin pertarungan keren dan dahsyat, kaya di film-film ninja gitu. Ayo kita bertarung!” Genzo merasa tidak percaya dengan keputusan sang penjahat. Dia mencoba mengajaknya bertarung demi kepuasan pembaca.

“Gak, mau, ah! Udah gak semangat bertarung lagi. Masa gua muncul di akhir doang! Sedangkan lu berdua dari awal di ceritain melulu. Harusnya, kan, di certain apa kejahatan gua. Bagaimana kemampuan gua sebagai penjahat. Terus, ada cerita bolak-baliknya antara lu berdua dan gua. Jangan lu berdua aja di certain, sedangkan gua dari tadi diem aja di desa ini, nungguin lu berdua datang. Kata penulis 4 hari, tapi nyatanya lu berdua baru datang setelah 23 hari. Ga adil banget!” sang penjahat merasa kesal karena tidak banyak di ceritakan.

“Sori telat, kami nyasar heehehe. Jadi intinya lu iri sama kita berdua?” Tanya Genzo yang mulai kesal dengan kelakuan sang penjahat. 


“Gak, juga. Cuma, kan, gua dah kasih tahu keluarga kalau jadi penjahat utama. Bahkan lingkungan RT setempat juga udah tahu, mereka mau babar, katanya. (babar:baca bareng) Apa kata mereka kalau tahu gua cuma muncul di akhir doang!" sang penjahat sewot dan semakin sewot.

“Argg…! Ribet banget sih lu! Nurut aja apa yang di kasih penulis. Ga usah banyak bacot!” Simada semakin gemas ingin menghajar sang penjahat yang kekanak-kanakan.

“Pokoknya. Gua sama lu end, termasuk si penulis! dari tadi sang penjahat melulu manggilnya. Harusnya penjahat itu punya nama keren kan, misal Kazuhiko sang Penyayat atau apalah. Gak bakat nih orang bikin cerita.” Sang penjahat masih kukuh dengan pendiriannya untuk menyerah dan menolak bertarung.

Melihat kelakuan sang penjahat yang seperti itu, ternyata bukan hanya Genzo dan Simada yang kesal. Anak buahnya pun ikut kesal, karena mereka sudah membelanya habis-habisan sampai babak belur dan berjatuhan di tanah, kecuali satu yang di WC umum. “ Sialan lu! Gua dah bela-belain bertarung. Bahkan tergeletak di WC umum agar pembaca ketawa. Eh…, lu, nya, malah kaya gini. Lu pikir enak guling-guling disana. Pokoknya, lu harus gantian sama gua. Biar gua aja yang jadi bos penjahatnya.” Anak buah penjahat yang tadi tegeletak di WC umum sangat kecewa dan kesal dengan perilaku bosnya.

Rupanya, tidak hanya anak buahnya saja yang kesal. Para penduduk juga. Mereka semua keluar rumah ingin memukuli sang penjahat. “ Woii…, penjahat idiot! Enak aja lu gak mau bertarung! Kami udah capek-capek berlarian ke rumah. Ada yang lagi di ladang, ngasih makan kuda, nyari air di sungai, jualan, dan BAB di WC umum. Semuanya kami tinggalkan karena lari ketakutan. Eh, endingnya kaya gini.” Salah seorang warga mengungkapkan kekecewaannya mewakili warga desa yang lain. 


“Sialan! Pantesan bau banget pas tergeletak disana. Rupanya tadi belum disiram.” Anak buah penjahat yang tergeletak di WC umum tadi merasa kesal setelah mengetahui WC umumnya ternyata bekas dipakai dan belum disiram.

Akhirnya, karena semua orang merasa kesal. Genzo dan Simada mengajak semuanya untuk menghajar sang penjahat. Mereka semua menghajarnya tanpa ampun karena merusak ending cerita ninja yang pada umumnya pasti seru dan penuh aksi. Setelah kejadian itu, Genzo dan Simada berpamitan kepada warga desa Chukio untuk kembali ke desanya, melaporkan keberhasilan misi. Walau babak belur dan kesakitan, sang penjahat merasa bersyukur karena setelah di gebukin wajahnya menjadi sedikit tampan.

Sampai bertemu lagi di Misi sang Ninja 2. Tentunya dengan karakter yang berbeda, karena Genzo dan Simada tidak ingin melanjutkan kontraknya. “ Woiii…, penulis! Tunggu dulu dong. Kami cuma bercanda. Nanti pakai karakter kami lagi, ya.”

KARAKTER UNTUK MISI NINJA 2 DI BUKA, YANG BERMINAT SEGERA DAFTAR. BURUAN YA!

Jika respon pembaca bagus, CERCUR(cerita ancur) Misi sang Ninja 2 akan segera dibuat, jika tidak, tetap akan dibuat hehe….

Walau ceritanya mungkin kurang lucu, tapi jika ada yang ingin COPAS silahkan, tetapi jangan lupa menyebutkan nama penulis dan blognya ya! Soalnya saya capek banget ngetik sama ngatur tokohnya agar mau nurut wkwkkw

By: Syams-X
Flower City, 22-11-2013

6 komentar:

TUYUL MODERN

Dani menyiramkan darah segar kepada boneka kecil pemberian mbah dukun. Tiba-tiba, boneka itu berubah menjadi sesosok tuyul putih. Matanya melotot tajam kearah Dani dan sempat membuatnya takut.

“ Hey, pemuda idiot! Lu setres, ya? Ngapain lu siram gua ama darah? Lu pikir gua drakula. Bau amis, dah, badan gua!” Tuyul itu sedikit kesal dengan perbuatan Dani.


“ Ma....Maaf, yul. Itu perintah dukun. Katanya harus disiram pake darah segar.” Jawab Dani agak takut. 


“ Tuh, kan. Bener kata gua, kalau lu pemuda idiot. Jaman FB kaya gini lu masih aja percaya dukun. Cukup siram gua pake air putih, tapi lebih manjur pakai es campur sih…,” sahut Tuyul itu, agak sewot.
***
Dani membawa Tuyul itu keluar rumah. Dia mencari rumah orang kaya sebagai sasarannya. Dan akhirnya dia menemukannya, yaitu rumah pak Dori sang saudagar kaya. “ Yul. Lu masuk, terus ambil uangnya yang banyak ya,” pinta Dani kepada tuyulnya.


“ Yal yul… yal yul. Lu pikir nama gua yuli apa…! Gua juga punya nama. Panggil gua Okem. Ngarti!” hardik sang tuyul yang tidak mau namanya asal sebut.

Sang tuyul akhirnya masuk kedalam rumah. Beberapa saat kemudian dia keluar lagi. “ Ada apa lagi bos Okem? Kok udah keluar lagi? Emang uangnya udah dapet?” tanya Dani yang merasa heran


“ Dapet dari hongkong! Gua ga berani ah…. Rumah ini serem, banyak sensor lasernya. Susah buat dilewatin kayanya. Tar ketahuan, gua bisa celaka!” jawab sang tuyul pesimis.

Mendengar jawaban sang Tuyul, Dani menepuk jidatnya sendiri. Dia berpikir kalau salah membawa jenis Tuyul. “ Lha…, kan, bos Okem Tuyul, alias makhluk halus. Jadi ga akan terkena laser. Tinggal lewat aja. Beres kan,” Dani mencoba memotivasi Tuyulnya. 


“ Beres…beres! Muka lu aja berantakan, sok bicarain beres, lu. Ini sensor canggih anti Tuyul. Pasti yang punya rumah dapet beli dari si Dukun juga.” jawab sang Tuyul agak kesal.

Mendengar jawaban Tuyulnya, Dani menghela napasnya. “ Ckckck…. Sialan tuh dukun! Dia jualan virus sama antinya juga. Ya udah, kem. Ayo kita pulang aja. Emang orang miskin zaman sekarang ga ada kesempatan. Pake tuyul juga tetep gagal. Nasib… nasib.” Dani meratapi nasibnya. Kemudian dia dan tuyulnya meninggalkan rumah saudagar itu penuh kekecewaan.

4 komentar:

TAWURAN

Seorang anak SMU yang baru pulang sekolah, tiba-tiba di hadang oleh tiga orang anak SMU lainnya. Dia merasa terkejut dan kaget ketika melihat tiga orang yang menghampirinya. “ Hahaha…, mampus lu. Pasti lu kaget karena di hadang oleh kita bertiga. Iya kan?"

Pemuda itu hanya terdiam. Tatapan matanya semakin tajam dan seolah dia tidak gentar melihat mereka bertiga. Makin lama tatapannya semakin garang. Melihat hal itu, ketiga orang yang menghadangya merasa heran. “ Woiii…! Lu, ga takut kami hajar? Gaya lu, sok serem banget. Walau lu bisa bela diri, tetapi melawan kita bertiga pasti keok.” Ancam ketiga anak itu.

“ Gua tau lu semua serem. Tapi, k’lo lu mau menghadang orang lihat-lihat dulu tempat dong. Ini kan wilayah SMU gua. Noh lihat dibelakang, teman-teman gua dah ga sabar gebukin lu semua!

2 komentar:

PENYAMARAN : Baso Berborak

Kepolisian setempat mencium bau kecurangan dari penjual baso brewok yang biasa mangkal di perempatan. Baso itu sangat laku, padahal muka penjualnya jelek. Untuk itu, sang komandan memerintahkan dua anak buahnya untuk menyamar. Yang satu di tugaskan untuk memperhatikan gerak-gerik sang penjual dan satu lagi membeli baso untuk di cek di laboratorium.

Petugas pertama, sambil membeli baso dia memperhatikan bumbu-bumbu yang ada. Matanya tidak bisa lepas dari pergerakan sang tukang baso. Hingga membuat sang tukang baso tersipu malu karena ke geer-an. Sebenarnya sang polisi sudah tidak tahan melakukan hal itu, dia sudah ingin muntah dari tadi karena melihat terus sang pedagang yang semakin genit. Tetapi itu adalah tugas dari komandan, sampai ada pemberitahuan selanjutnya.

Akhirnya, hasil tes laboratorium berhasil keluar setelah mendapat sample dari petugas kedua. Menurut pengecekan, baso yang di jual pedagang itu bersih. Tidak ada unsur borak sedikitpun. Sehingga petugas kedua membawa baso yang dibelinya ke kantor. Setelah mendapat laporan, sang komandan merasa senang karena tempat baso langganannya aman. Kemudian dia menyantap baso yang dibawa anak buahnya itu dengan lahap.

Petugas pertama, yang tugasnya mengawasi gerak gerik sang penjual, akhirnya merasa lega setelah di telepon oleh sang komandan untuk kembali ke markas. Akhirnya dia bisa muntah dengan tenang setelah 2 jam melihat wajah sang penjual. Setelah itu, sang petugas meminta maaf kepada sang penjual karena telah mencurigainya menggunakan borak sebagai campuran. 

“ Tidak apa-apa, pak. Zaman sekarang, kecurigaan itu harus, agar kejahatan bisa tercium sejak dini. Dari pada meminta maaf kepada saya, lebih baik anda meminta maaf kepada yang baca cerita ini, karena mereka pasti beranggapan juga, saya adalah orang jahat,” jawab sang penjual, setelah mendengar permintaan maaf dari sang petugas.

Sang penjual bercerita kepada petugas jika wajah jeleknya adalah berkah baginya. Karena banyak orang yang selalu kasihan kepadanya. Bahkan, ada yang sehat karena dia, karena setiap kali melihat wajahnya pasti muntah. Saat ini sang penjual hidup dengan tiga istri dan sembilan anak. Mendengar cerita itu, sang petugas terkejut, dan merasa sedih dengan nasib wanita yang menjadi istrinya.

Sang penjual pun jujur, jika dia sangat anti dengan yang namanya borak. Untuk itu, agar basonya laku dia mencampur borok kedalam basonya. Setelah mendengar hal itu, tanpa sadar sang petugas langsung menyemburkan muntah ke arah wajah sang penjual. Kemudian dia menelepon komandannya. Ketika mendengar tentang borok sebagai bahan campuran, sang komandan langsung muntah dan tidak sadarkan diri.

Walau kelakuan jorok sang penjual diketahui, dia belum dapat disidangkan. Persidangannya di tunda karena hakim yang akan menanganinya sedang masuk rumah sakit setelah mengetahui baso langganannya berborok.

2 komentar:

Tak Mampu Membaca

Aku hanyalah lelaki munafiq
Lantang bersyai’r dalam dunia
Dan membisu dalam akhirat
Aku tersenyum dalam kemegahan
Dan tertunduk bodoh dalam sujud

Apa yang harus kulakukan?
Diriku t’lah jauh dari sinar
Penyesalan tiada arti
Hanya melihat kehampaan
Diantara ribuan orang pintar yang saling membodohi

Aku percaya Tuhan
Aku cinta Tuhan
Tapi ku tak tahu harus berbuat apa demi Tuhan
Irama indah cinta kepada Tuhan telah kudapat
Syai’r seribu masa t’lah kubaca
Kisah-kisah teladan tiada tara ku tlah tahu
Lantunan kitab suci tak pernah kulewati
Tapi kenapa ku tak juga mengerti?
Apakah hati t’lah tertutup?

Tak mampu ku membaca dunia
Untukmu Tuhan
Hanya tahu keindahan
Hanya tahu anga-angan
Tapi tak bisa ku berbuat
Akhir adalah nyata
Dan pasti ku lebur didalamnya
Kesombonganku akan terlihat
Menangis tiada guna
Matilah aku dan mereka

Kota Kembang 19-11-2013

2 komentar:

RASAKANLAH

Pemuda itu duduk sambil menghisap rokoknya perlahan-lahan. Sesekali dia meneguk bir yang ada di hadapannya. Kemudian kembali menghisap rokoknya. Dalam heningnya ruang tamu, wajahnya tampak penuh kebimbangan, seperti sedang meyakinkan diri terhadap sesuatu.

Diringi kepulan asap dia menatap langit-langit mewah dan lukisan yang terpasang di dinding rumah itu. Kemudian tatapannya berubah tajam ketika melihat foto sesosok lelaki yang sudah tak asing baginya. Foto itu membuat semua kebimbangannya sirna seketika. Hatinya sudah mantap.

Terdengar dari dalam kamar suara manja seorang wanita memanggil. “ Sayang, ayo cepat masuk. Aku ingin segera bercinta.” Kemudian pemuda itu masuk kedalam kamar dan menghampirinya dengan penuh kepastian. “Bercintalah dengan pisau ini, kemudian temui ayahku di neraka! Rasakanlah bagaimana pedihnya hati ibuku!”

2 komentar:

PEMBALASAN

Enam bulan lamanya aku bertahan dalam penderitaan ini, Roy. Kalau bukan karena anak, pasti aku sudah pergi meninggalkanmu. Kaupikir aku tidak tahu perbuatan busukmu. Kau khianati cintaku yang tulus ini. Aku bersumpah, akan membalas perbuatanmu itu agar kau tahu rasanya sakit hati.

Memangnya kau saja yang bisa berbuat curang. Akupun bisa, Roy. Bahkan lebih gila dari yang kau lakukan. Karena aku sudah tidak tahan lagi hidup dalam kebohonganmu.

Sengaja aku tak mengunci pintu kamar, agar kau tahu saat aku berselingkuh dengan wanita simpananmu!

2 komentar:

KECEWA

Aku kecewa padamu, Rin. Kamu istri yang paling kejam dan tak berperasaan. Teganya kamu khianati aku, suamimu yang berjuang menafkahimu. Apakah perhatianku tidak cukup, hingga kau tega seperti itu.

Kau membuatku terkejut setengah mati dengan perbuatanmu. Padahal, selama ini aku mengira kamu adalah perempuan yang baik. Istri idaman yang penurut dan setia. Tetapi nyatanya kamu bermain di belakangku.

Kamu benar-benar mengecewakanku sebagai seorang suami, Rin. Teganya kamu berselingkuh dengan wanita simpananku.

2 komentar:

BENCI

Aku sangat membencimu. Mengapa kau memberiku senyuman manis itu, hingga ku jatuh cinta padamu. Detik demi detik dan akhirnya satu tahun kita memadu kasih tanpa diketahui orang tua kita. Jujur, aku sangat membenci kebersamaan denganmu karena rasa sakit dan cintaku tak pernah bisa hilang.

Aku tidak mengerti dengan kedua orangtua kita. Mengapa mereka harus melarang cinta kita, padahal kita tidak melanggar apapun. Sudah tidak terhitung berapa kali aku membaca ayat itu. Tetap saja, Tuhan tidak mengharamkan cinta kita. Harus berapa kali aku berteriak kepada ayah dan ibuku jika cinta kita halal.

Aku sangat membencimu. Disaat kita berjuang, kau malah pergi meninggalkanku. Aku tahu, kau pasti bahagia mengalami kecelakaan itu. Karena bisa terlepas dari beban cinta yang tak direstui. Sedangkan aku, harus mengingatmu sepanjang waktu dan menikah dengan lelaki pilihan orangtuaku.

Aku sangat membencimu. Karena empat puluh tahun lamanya aku berumah tangga, tak sedetikpun aku cinta pada suamiku. Yang ada hanya kamu. Kamu. Dan kamu! Kau membuatku melakukan dosa itu, dosa sebagai seorang istri yang hanya memikirkan lelaki lain.

Seandainya kita berdua terlahir di negeri Pakistan, mungkin kita akan bahagia selamanya. Apa salahnya jika kita adalah saudara sepupu. Dan lagi kita tidak satu nenek ataupun kakek. Kita hanya saudara jauh yang cintanya terbunuh oleh keegoisan orangtua. Bahkan ijin Tuhan pun tidak ada artinya bagi mereka.

2 komentar: