Kisah Pengelana Yang Terlupa
sumber gambar: wikilitera.net |
Kisah sang pengelana,
mengharap kerikil kecil untuk surga
Menepis duniawi yang luas
Warna-warna terpudar dalam yakin yang secuil
Hanya satu-dua yang tersimpan
Tak munafik,
“sekedar pilih-pilih,” katanya
Deras hujan batu hitam hadirkan kejutan
Menghambur merusakan istana keyakinan
Retak, pecah, dan berdarah
“mengapa batu?” ia bertanya-tanya
Seolah hidup harus sesuai imaji diri
Rasa kecewa tak terima uji Ilahi
Ingkar diri melebur norma,
Lemah jiwa hadirkan cela
Membual cinta tak rela dera
“Kamu pembohong!”
Teriak lantang, sombong menggonggong
Mengancam langit terlupa surga
Menagih janji yang tak pernah terjadi
Menangis di akhir cerita, jemputan telah tiba
Menghantar mantap menuju barisan perhitungan
Syams-X
West Bandung 30-09-2016
0 komentar: