'disini untuk koding ga bisa di copy display:block; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -khtml-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;

Tulisan Favorit

.

Pulsa Murah
Tampilkan postingan dengan label Flash Fiction. Tampilkan semua postingan

YANG LEBIH BAIK

Andi merenung di atas kasurnya. Dia mengingat kisah cintanya dengan Marla yang sudah sebulan kandas karena menjadikannya sebagai orang kedua. Dia tahu jika gadis itu sungguh-sungguh terhadapanya, tapi sayang, dia salah mengambil langkah untuk mencintainya dengan merahasiakan setatusnya.

Walau berkali-kali Marla mencoba menjelaskan jika dia sudah tidak cinta dengan kekasihnya, tetapi Andi adalah orang yang diplomatis dan penuh damai. Dia memilih mengambil jalan mundur daripada memacari pacar orang sambil menunggu kepastian sang gadis akan memutuskan pacarnya. Bagi dia, itu adalah sebuah kebodohan.

Pada saat memutuskan untuk putus, Andi merasa berat, karena Marla adalah gadis yang baik, begitupun keluarganya. Andi sangat dekat dengan ibunya dan kedua adik perempuannya. Baginya, sang ibu adalah orangtua tunggal yang luar biasa; baik dan sangat pengertian terhadap anak-anaknya.

Sebenarnya Marla sudah berusaha menutupi setatusnya rapat-rapat. Dia memadu kasih dengan Andi sambil menyusun rencana untuk memutuskan kekasihnya, tetapi sayang rencananya gagal. Entah dari siapa atau bagaimana Andi bisa mengetahui rahasianya, Marla tidak tahu. Dugaan kuat Andi melihat sms di HP nya ketika ada kesempatan.

Andi sangat bersyukur kepada Tuhan karena dipertemukan dengan Marla, sehingga bisa belajar apa itu cinta sejati. Bagaimana Tuhan selalu memiliki rencana yang lebih baik kepada setiap insan yang mengalami kegagaglan. Baginya, Marla adalah sebuah jembatan untuk cinta yang lain, karena rasa sakit dari gadis itu terbayar oleh cinta yang lebih baik dan tidak terduga.

Tadi malam adalah permintaan terakhir dari Marla yang meminta agar Andi mau kembali kepadanya karena dia sudah memutuskan kekasihnya. Sayang beribu kali sayang, Andi sudah tak cinta karena telah memiliki seorang kekasih yang sangat baik, cinta, dan pengertian kepadanya. Diapun memberitahu kepada Marla jika bulan depan akan menikah.

“ Selamat, ya, Ndi. Semoga kamu bahagia. Siapakah gerangan perempuan yang beruntung medapatkan seorang lelaki baik hati sepertimu?” Marla penasaran dengan calon istri Andi, siapa tahu mengenalnya.

“ Namanya, Maya Raudah. Pasti kamu kenal,” jawab Andi singkat.
“IBUUU…!” Marla histeris mendengar jawaban Andi.


26-04-2016
By: Syams-X

*Nama tokoh dan tempat tidak ada hubungannya dengan dunia nyata, ya. Cuma cerita fiktif belaka ;).
Baca Selengkapnya »

Negeri Yang Terkuasai Vampir Haus Darah

Berapa pemimpin Guild yang harus tumbang sebelum waktunya untuk diganti. Perjuangan mereka sungguh luar biasa, tetapi tetap saja berhasil dikalahkan. Sudah tiada terhitung berapa vampir yang berhasil ditaklukan. Sayang beribu kali sayang, mereka tidak pernah habis.

Berbagai alat sihir sudah digunakan para pendekar Guild untuk mengungkap jati diri para vampir untuk dieksekusi, tetapi mereka tak pernah takut. Sebenarnya apa yang membuat mereka begitu gigih. Ketamakan akan darah atau terlanjur masuk catatan bakal calon masuk neraka. 

Kekuatan mereka adalah kelicikan dan regenerasi; jika terbunuh seribu, lahir lagi seribu. Selama ada banyak sumber darah disitulah mereka akan mencari peluang untuk menerkam. Sunguh malang nasib negeriku ini.
Dulunya mereka adalah manusia biasa, tetapi setelah menerima penawaran Iblis, ketaatan kepada Tuhan dan rasa kemanusiannya-pun hilang. Dan lahirlah makhluk buas nan abadi yang selalu ada sepanjang kehidupan manusia bergulir. Mengerikan.

Prang…! Suara kaca jendela pecah mengagetkanku. Kuambil sebilah pisau dan segera berlari menuju sumber suara. Sesosok vampir sudah menungguku. Jantungku berdegup sangat kencang. Aku benar-benar ketakutan, tetapi keinginan untuk hidup memberikan dorongan kepada tangaku untuk melayangkan sayatan. Apalah daya seorang manusia biasa; selalu tercabik dalam derita.

Hangatnya darah mengalir dari perut yang tercabik. Aku hanya bisa menatapnya penuh dengki. ”Hei makhluk terkutuk! Manusia biasa memang selalu bisa kau injak-injak di dunia, tetapi hari akhir adalah giliranmu.” Ancamku.

Bunyi ringtone handphone berhasil membangkitkanku dari kematian. Jantungku berdebar dan keringat dingin membasahi tubuh. Aku tertegun memikirkan mimpi buruk tadi, karena seakan-akan benar terjadi, bahkan telepon-pun tak sempat kuangkat.

Setelah mulai tenang, arah pandangku tertuju ke tv yang menyala sedari tadi: Satu Jam Untuk Darurat Korupsi, itu acaranya. Pantas saja bermimpi negeriku diteror vampir, rupanya acara itu yang menemani tidurku, ckckck....

20-04-2016
By: Syams-X
Baca Selengkapnya »

KEJUTAN...


Wow…! Istriku hebat sekali. Memiliki kejutan saat aku tengah terpuruk dengan banyaknya masalah di kantor. Berterima kasih sekali kepada pak supir yang mau memberitahu. Hmm…, mungkin saat ini masalah di kantor dikesampingkan dahulu untuk mempersiapkan kejutan balik.

Gara-gara masalah di kantor otaku bekerja agak sedikt lambat. Ide baru aku dapatkan setelah hampir satu jam lamanya berpikir. Sebuah kejutan balik yang cerdas, percaya diri dan khidmat, menurutku, karena kejutanku adalah jawaban dari kejutan istri tercinta. Dan orang yang tepat sebagai tamu istimewa diacara tersebut adalah pak Bos; karena tiap akhir pekan dia selalu mampir ke rumah memberikan dorongan dan nasehat dalam bekerja.

Senyuman terindah dan kecupan manis kuberikan untuk istriku tercinta ketika dia membukakan pintu. Dia tampak bingung ketika aku datang dengan senyum berseri-seri padahal sedang mengalami masalah di kantor, juga ditemani pak Bos. Dia bertanya mengapa sangat bahagia, tapi tak kujawab sebelum sampai ke ruang tamu.
  
“Kejutan! Selamat, ya, sayang. Kamu mendapatkan talak tiga atas perselingkuhanmu dengan bosku.” Kuhamburkan kumpulan foto perselingkuhan dan surat pengunduran diri di hadapan mereka. Lega sekali perasaanku.

19-04-2016
By: Syams-X
Baca Selengkapnya »

TAK LAGI CINTA

Hanya Satu tahun saja kau berikan aku cinta. Kejam! Sungguh kejam, tapi inilah kehidupan. Terkadang,  apapun itu, jika sudah tidak dicintai akan disingkirkan, termasuk diri sendiri.

Kau berpaling kepadanya dan tak lagi memperhatikanku. Kenangan indah melalui banyak waktu bersama tiada artinya lagi. Hati tertutup dan cintapun mati.

Sungguh malang nasibku; handphone yang terbuang. Kau putuskan cintamu hanya karena memori internalku berkapasitas kecil. oh....

14-04-2016
By: Syams-X
Baca Selengkapnya »

Sebuah Perjuangan

Derasnya keringat dingin membasahi tubuh Roy. Sudah dia kerahkan semua konsentrasi ke satu titik agar energi di seluruh tubuhnya memberikan daya ledak, jika tidak, tamatlah perjuangannya.

Waktu terus memburu. Roy tahu hidup itu penuh perjuangan, tetapi terkadang ada yang berhasil, dan ada pula yang gagal. Dia tidak tahu akan masuk yang mana, karena musuh-musuhnya belum semua dikalahkan.

Dia terus memaksakan kekuatannya menuju batas. Musuh harus segera disingkirkan sebelum waktu tak lagi ada.

Tokk...tokk...tokk...! " Roy, cepetan! Ujian mau mulai, nih. BAB kok lama banget?"
"Aduh.... Belum keluar semua, masih mulas nih!"

13-04-2016
By: Syams-X
Baca Selengkapnya »

KALAH...!

Aku memujimu. Iblis!

Entah berapa ribu setan yang kau kirim, hingga semua ini bisa terjadi. Tersenyumlah atas kerja kerasmu. Perjuanganmu.

Aku kalah telak; imanku terkoyak. Biarlah, aku si manusia yang selalu berkoar menjungjung tinggi keadilan menerima jeruji besi sebagai hadiah kehancuran moralku.


12-04-2016
By: Syams-X
Baca Selengkapnya »

Para Pembawa Bunga Api



Dentuman kegelisahan intimidasi ketenangan
Ruam sudah daratan rata
Emosi cinta meluap deras
Logika tak lagi berdaya
Ketakutan tak lagi beban
Kematian bukan halangan,
Hanya pintu lain dari sebuah perjalanan
Mulut terdiam, tatap menajam, kaki melaju
Dan tangan menggetar juang
Menghempas liar bunga api
Menyeruak melahap musuh

Terlambat sudah…
Ratusan butir peluru terlepas dari kandangnya
Melahap jiwa para pembawa bunga
Menyisakan isak tangis penjuru negeri
Bergema ke setiap sudut dunia

Aku takut, tapi marah. Kebimbangan terus menyelimuti diri. Mengapa kematian begitu menakutkan, hingga membuatku menjadi seorang pengecut. Harus berapa kali meyakinkan diri negeri tercinta menangis darah.

Satu jam lamanya dalam kegundahan. Tarik ulur keyakinan membebani diri. Ingin kulangkahkan kaki menuju api pertempuran, tapi cita membayangi. Aku siap mati demi negeri, tapi bayangan hasrat seperti menikmati musik, bermain game, berceloteh penuh canda bersama teman-teman atau hal-hal biasa yang dilakukan pemuda seumuranku menariku dalam khayal indah. Aku lemah….

Kutarik napas, dan kuhembuskan penuh keyakinan. Biarlah indah khayal yang tak tergapai terwaris untuk adiku.  Kekuatan hati melangkahkan kaki untuk keluar menuju medan perang. Pelukan, kecupan, dan senyuman terindah dan terakhir dari Bunda tercinta telah menghantarku. Air matanya yang berlinang mengalirkan pesan bahwa kami akan bertemu lagi di surga.

Kuberlari cepat. Dan semakin cepat. Semakin dekat, dadaku semakin berdegup kencang. Akhirnya aku sampai di depan gerbang angkuh yang berhiaskan kawat tajam yang selalu menertawai kematian teman-temanku.

Melodi tak karuan dari peluru yang menghantam jalanan memberikan kebisingan yang nyata. Asap yang menyelimuti kedua kubu tak mau pergi. Terdiam penuh iba. Menyelubungi agar tiada tikai. Sayang tekad kedua kubu berasaskan titik juang masing-masing.

Kuhempaskan bunga api. Dia meliuk-liuk indah di udara dan menerkam ganas tiga pasukan musuh. Seketika itu juga, tusukan-tusukan gas air mata yang melesat dari udara menjeritkan mataku. Pijakan tak lagi jelas, tubuhku sedikit limbung.

Raungan senjata musuh kembali terdengar keras. Ratusan peluru haus darah melesat cepat mengincar tubuh-tubuh tak berpelindung. Dalam kaburnya pandangan, kulihat teman-temanku berguguran satu demi satu.

Satu lagi bunga api terhempas dari tanganku. Perasaan bangga menyunggingkan senyum di bibirku diringi dengan hangatnya darah mengalir dari dada dan pahaku. Sesaknya nafas menghantarku menuju gerbang keabadian. Mungkin bagi sebagian orang yang aku lakukan adalah perbuatan sia-sia, tapi bagaimana jika mereka berada di posisiku. Terang dalam perang dan damai dalam gelap.

Selamat tinggal ibu.

Baca Selengkapnya »

Suara Adzan dari Balik Angkasa Raya

Tiga tahun sejak tertangkapnya gelombang suara adzan oleh satelit pencari kehidupan lain, ALEF, Aku dan tim sudah terbiasa menembus ruang dan waktu di angkasa raya. Sudah tidak terhitung berapa biaya yang dikeluarkan pemerintah dunia demi menemukan asal suara tersebut. Selain itu, ditemukannya teori relativitas sepuluh abad yang lalu oleh nenek moyang turut membantu kelancaran ekspedisi. Seandainya teori itu tidak di temukan, maka kami hanya akan jadi makhluk yang tak pernah tahu adanya jalur-jalur di angkasa raya.

Entah mengapa, tiga tahun pecarian masih belum menemukan hasil. Sudah tidak terhitung berapa planet yang kami temukan. Dan semuanya tak berpenghuni.

Logika seluruh orang di seluruh dunia masih mengais-ngais harapan menemukan asal suara tersebut. Semakin lama waktu berlalu, semakin besar juga keraguan masyarakat terhadap kami dan ALEF. Keraguan-keraguan pun memuculkan berbagai sepekulasi. Mungkin hanya pantulan suara adzan dari daratan yang terhalang gelombang atmosfir. Mungkin gema suara dari waktu yang lampau ketika terjadi dinamika persamaan keadaan. Dan lain sebagainya.

Walau banyak keraguan, tetapi tak pernah bertahan lama, karena professor Zeid Baharoiden selalu bertanya kepada mereka. Tentang luasnya galaxy. Tentang ribuan planet yang ada di angkasa raya. Dan tentu saja tentang kebenaran Allah Yang Maha Pencipta.

“Jalur!” “Jalur!” “Jalurlah masalahnya!” Tepat tengah malam professor Zeid berteriak kegirangan seperti seorang anak kecil yang bisa menyelesaikan game. Semua orang termasuk timku di kumpulkan di ruang komando.

Dengan penuh keyakinan sang professor menjelaskan masalah utama kami tidak mampu menemukan jalur suara tersebut. Keberadaan cermin gelombang yang terjadi karena adanya gaya tarik-menariknya dua black hole. Antara yang berada di batas galaxy kami, dan yang berada di batas galaxy seberang. Padahal, selama ini kami mengira jika black hole hanya ada satu di angkasa, yaitu di galaxy kami.

Selama ini, titik berangkat kami selalu di mulai dari batas galaxy, tujuannya agar penembusan ruang dan waktu lebih flexible dan mengurangi adanya gangguan pemberatan dari gravitasi bintang Loxroeroz. Rupanya, itu adalah jalur yang terhalang cermin gelombang. Ketika melewatinya, maka akan di lempar secara halus ke galaxy lain yang berada jauh dari jalur.

Jika galaxy disusun seperti rak, maka ketika berusaha untuk ke rak bawah, hasilnya adalah rak atas. Ruang dan waktu yang tertembus tidak pernah terasa berbelok oleh radar kordinat pesawat. Kecepatan cahaya pesawat berubah menjadi konstan karena halusnya daya belok dari gelombang tersebut.
***
Tepat pukul 09.00, setelah melaksanakan shalat dhuha kami berangkat lagi menuju angkasa luar….

Bersambung.....

02 Ramadhan
19/06/2015

Baca Selengkapnya »

PERHATIAN

Ya, Allah. Maafkan hamba yang tak pernah ada keinginan untuk mencari perhatian-MU. Aku terlena oleh kesombongan yang terlahir dari gemerlapnya dunia.

Beribu cara. Beribu hasrat gelap kuumbar. Demi apa? Demi perhatian orang-orang. Inilah aku si jagoan yang tak kenal DIA. Norma. Agama. Dan semua peraturan dalam kehidupan yang ada.

Aku bahagia saat semua orang memperhatikanku penuh kedengkian, karena bisa kuucap persetan dengan kalian. Aku tidak peduli jika beribu cemoohan menyerangku dengan ganas. Toh, tak ada yang berani mengucapkannya, karena mereka tetap tidak peduli dengan kehadiranku.

Saat itu, kupikir mereka semua adalah pengecut. Tapi saat ini, saat kesadaran membukakan semuanya. Saat semua orang memperhatikan. Saat hari pertama di bulan suci. Aku terlambat! Ada harapan perubahan di balik diam dan tetesan air mata semua orang. Waktu itu, juga saat ini.

Andai bisa kuulang waktu. Ingin rasanya kucari perhatian-MU penuh kesungguhan. Walau saat ini semua orang memperhatikan, tak sedikitpun ada bahagia. Aku tak ingin diperhatikan. Sungguh tak ingin!

Aku tak ingin diperhatikan saat motor yang kukendarai menghantarku ke pintu gerbang gelap seperti saat ini. Sungguh menyakitkan, karena perhatian mereka adalah yang terakhir kulihat dan kurasakan. Selamat tinggal dunia. Selamat jalan hari pertama Ramadhan.

01 Ramadhan
18/06/2015
Baca Selengkapnya »

Dingin

Aku masih menyusuri lorong dingin dalam hatiku. Tak seorang-pun. Tak ada dari mereka yang mampu menghangatkannya. Sudah dua tahun, dan masih saja seperti ini.

Saat gelombang kekesalan datang, itulah dimana aku bertanya kepada Tuhan. Mengapa hatiku berbeda. Sekali mengenal cinta, maka perlu waktu yang sangat lama untuk menggantinya. Aku tak ingin seperti ini terus. Sungguh tak ingin. 


Aku terlihat sombong dari balik dinginnya hati. Terlihat beku tak bergeming. Sudah berapa cinta yang terabaikan. Sudah berapa hati yang tersakiti. Hanya karena hatiku yang selalu dingin oleh cinta dalam di masa lalu.


Aku ingin kehangatan mengalahkannya. Sungguh. Aku sangat menginginkannya.
Baca Selengkapnya »

Penghancur Berselimut Api

Aku tak pernah menyangka, kota tercinta kini menjadi serpihan tiada arti. Hancur lebur hanya dalam beberapa jam kedatangan mereka. Tak ada satupun yang bisa memprediksi. Mungkin kami terlalu sombong. Merasa maju. Merasa berteknologi.

Kini yang tersisa hanyalah tangis dan derita jutaan umat manusia. Bagaimana bisa sosok besar mereka tidak terdeteksi. Dengan mudahnya mereka menembus atmosfir bumi tanpa ada satupun negara yang mengetahuinya.

Para pesohor teknologi yang sombong itu hanya bisa berucap maaf. Mana senandung kebanggaan mereka yang sudah bisa menciptakan pesawat pengantar manusia ke planet lain. Mana senyum terhebat mereka yang seolah-olah mampu menyaingi kemampuan Tuhan. Kini, kalian hanya bisa terdiam dalam hujat.

Nasi sudah menjadi bubur. Yang tersisa hanya harapan membangun kembali sisa-sisa keganansan sosok penghancur berselimut api. Mungkin ini adalah peringatan bagi kami. Umat manusia yang selalu lupa.

Dalam tangis, ku berharap kau tak pernah datang lagi wahai Meteor.
Baca Selengkapnya »

Sesal Dalam Kebodohan

Ya. Aku adalah sumber masalah. Sumber bencana. Keegoisan terlalu lama bernaung dalam diriku. Kini, derita menyambangiku. Dirimu pergi meninggalkanku dalam simfoni keterpurukan.

Hatik hancur berkeping-keping. Berdarah tersayat pisau kesombongan diri sendiri. Keangkuhan menutupi tangisan hati, yakin kau takkan pernah berani pergi dari sisiku.

Sadar dalam hancur ku mencoba menbujukmu tuk tinggal. Sayang. Beribu kali sayang semua sia-sia. Ku hanya bisa berdoa kau selalu bahagia. Biarlah aku bernyanyi dalam kebodohan dan kehancuran.

"Bahagialah sayang. Aku akan pergi ke negeri dimana kau tak bisa melihatku lagi. Aku tak lagi butuh dunia tanpa dirimu disisiku!"
Baca Selengkapnya »

DINGIN

Aku masih menyusuri lorong dingin dalam hatiku. Tak seorang-pun. Tak ada dari mereka yang mampu menghangatkannya. Sudah dua tahun, dan masih saja seperti ini.

Saat gelombang kekesalan datang, itulah dimana aku bertanya kepada Tuhan. Mengapa hatiku berbeda. Sekali mengenal cinta, maka perlu waktu yang sangat lama untuk menggantinya ketika telah pergi. Aku tak ingin. Sungguh tak ingin. 

Aku terlihat sombong dari balik dinginnya hati. Terlihat beku tak bergeming. Sudah berapa cinta yang terabaikan. Sudah berapa hati yang tersakiti. Hanya karena hatiku yang selalu dingin oleh cinta dalam di masa lalu.

Aku ingin kehangatan mengalahkannya. Sungguh, Aku sangat menginginkannya.
Baca Selengkapnya »

SEPULUH TAHUN

Sepuluh tahun lamanya, dia menyembunyikan dosanya. Dosa besar yang dia banggakan sebagai kebahagiaan. Dosa besar yang dia anggap sebagai penolong hidupnya.

Sepuluh tahun lamanya, dia berada di dalam lingkaran godaan dunia. Dia menari bahagia dibalik tipu daya sang iblis. Dia bertahan dengan seseorang yang disebutnya pasangnan hidup demi anaknya.

Sepuluh tahun lamanya, dia dan cinta lain  menjalin asmara, membohongi pasangan hidupnya. Alasannya, yang lain lebih indah, membuatnya terlupa dengan ketidak bahagiaan dalam rumah tangga. Sebuah pilihan yang membuatnya menjadi pengkhianat sejati.

Sepuluh tahun lamanya, dia masih dalam kebohongan. Menantang Tuhan tuk memberi bukti nyata kepada dunia akan penkhianatannya. Kebahagiaan dunia adalah utama, tak peduli hati yang tersakiti demi nafsu dan kepuasan diri.

Sebelas tahun lamanya, dia masih berbohong. Dan hari ini semuanya terungkap. Tiada kata yang bisa terucap, mati langkah dalam penghakiman mata kebenaran. Dia berlari dan melompati kenyataan dengan memasuki gerbang api penyesalan.
Baca Selengkapnya »

JALAN INI !

Tak terasa sudah empat tahun lamanya aku bolak-balik melewati jalan ini untuk bertemu dengan kekasihku. Jalan yang benar-benar berjasa dalam hidupku. Seandainya dia tidak ada, pastilah aku tak akan pernah bertemu dengan cintaku.

Saat hujan maupun panas, jalan ini tak pernah mengeluh. Dia selalu memberikan kenyamanan untuk-ku. Walau dia berada tepat diantara pegunungan, tetapi tak pernah sekalipun dia mengalami kerusakan parah karena hujan. Selalu tangguh dan membanggakan.

Namun, hari ini aku kecewa. Kebanggaanku telah sirna. Karena hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidupku. Hari dimana aku dan cintaku seharusnya bersatu. Aku tak pernah menyangka dia akan merebutku dari kekasihku. Merengut nyawaku untuk selamanya dalam sebuah kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya »

TERLAMBAT

Sudah berapa kali aku katakan pada sahabatku agar dia segera menemui istrinya, tetapi dia menolak. Dia lelaki pengecut yang terlalu takut dengan keadaan ekonomi daripada kehilangan cinta. 
Aku benar-benar kecewa padanya, karena hampir satu tahun lamanya dia tak pernah pulang menemui istrinya. Dengan berbagai alasan, dia terus mencoba menghindar dari masalah.

Aku tak berpikir jika sahabatku akan menjadi orang yang seperti itu setelah usahanya bangkrut. Karena dulu dia adalah orang yang penuh semangat. Pekerjaan apapun akan dia lakukan asalkan halal. 
Kini dia adalah seorang yang penuh gengsi. Padahal, dengan susah payah mertuanya berhasil mendapatkan pekerjaan untuknya sebagai seorang pegawai di sebuah pabrik. Tetapi dia menolak, dan memilih menjadi orang yang tidak jelas keberadaannya.

Menurutku, kebangkrutannya adalah hukuman untuknya. Mungkin dia terlalu terlena dan lupa bahwa hidup penuh dengan misteri yang sewaktu-waktu bisa berubah.

Berkat kegigihanku mencoba menyadarkannya, akhirnya seminggu yang lalu dia mulai berubah. Dan juga merupakan hari penyesalannya seumur hidup, karena kesabaran istrinya pun juga berubah dengan melayangkan surat cerai padanya.

Hari ini adalah hari yang lebih menyakitkan lagi dalam hidupnya, karena mantan istrinya tengah melangsungkan pernikahan dengan lelaki lain.

Baca Selengkapnya »

PERTEMUAN

Ku mohon menjauhlah dari kehidupanku. Dan jangan pernah sekalipun kau tampakan lagi wajahmu dihadapanku. Karena aku lemah. Benar-benar lemah oleh cintamu.

Aku tak pernah menyangka bisa jatuh cinta kepadamu. Dan ternyata, kamupun begitu. Sumpah. Aku sangat menyesali perrtemuan kita. Sebuah pertemuan yang sangat ingin kulupakan selamanya. 

Andai ku bisa mengulang waktu, pasti akan ku hindari pertemuan itu. Aku benar-benar tak menginginkan perasaan ini bernaung dalam hati. Mungkinkah aku harus mati, agar perasaan ini tak lagi kurasa.

Aku tersiksa. sungguh tersiksa. Mengapa hatiku harus memilihmu? Memilih istri sahabatku.
Baca Selengkapnya »

ENTAH SAMPAI KAPAN?

Maafkan aku. Membiarkanmu menjauh dari hidupku. Terkadang, aku sendiripun tak tahu apa yang harus kulakukan untuk berubah. Bukan hanya sekali, tetapi sudah ribuan kali aku mencobanya. Dan hasilnya tetap gagal.

Aku benar-benar kehilanganmu, tetapi ikhlas menerimanya karena murni kesalahanku. Dan perlu kamu tahu, bukan hanya sekali aku kehilangan yang berakhir dengan kebencian terhadapku. Semua ini terjadi karena dia.

Tahukah kamu, terkadang aku bertanya kepada Tuhan, mengapa menciptakanku dengan dia dalam diriku. Di saat titik kekesalan datang, aku memakinya dengan penuh kebencian. 

Entah sampai kapan dia terus mengalahkanku. Entah sampai kapan aku harus kehilangan. Entah sampai kapan aku akan terus menjadi pemalu. Entah….

Baca Selengkapnya »

HANYA DALAM MIMPI

Apakah aku memiliki ayah? Jika iya, mengapa dia tak pernah sedikitpun menganggapku. Sebenci itukah dia padaku. Apa salahku padanya?

Sejak aku terlahir kedunia ini, tak pernah sekalipun aku merasakan kasih sayangnya. Sedalam apakah rasa sakit yang dia rasakan? Hingga tega membuangku dari catatan hidupnya.

Aku tahu, jika semua ini terjadi karena kesalahan ibuku yang tega mempermainkan cintanya. Tapi apa hubungannya dengan diriku. Aku hanyalah seorang anak yang ingin cintamu, ayah.

Aku selalu berdo’a kepada Tuhan agar membukakan hatinya untukku, walau sekali dalam seumur hidup. Aku hanya ingin dia melihatku, menyapaku, memelukku, dan mencium keningku. Tetapi jika itu tak mungkin, kabulkanlah walau hanya dalam mimpi.

Baca Selengkapnya »

PULANG

Matahari pagi segera menyambut, tetapi Yuzo masih terbaring lemas. Perkelahiannya dengan saingannya membuat seluruh badannya kesakitan. Dan sang musuh, terbaring tepat disampingnya. Terbujur kaku.

Dia menghela napas perlahan. Rasa sakit di sekujur tubuh membuatnya tak bisa berbuat banyak. Terutama bagian perutnya yang bersimbah darah.

Tiba-tiba semua rasa sakitnya mulai menghilang dari tubuhnya. Di kepalanya hanya terpikir satu hal, neraka atau surga. Tapi dia hanya bisa pasrah terhadap apa yang akan segera dia hadapi.

“ Rupanya kau sudah tidak sabar? Silahkan pergi, tapi kumohon perlahan wahai nyawaku.” Dengan sigap Yuzo mencabut pisau yang sedari tadi menghujam di perutnya.

Baca Selengkapnya »