'disini untuk koding ga bisa di copy display:block; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -khtml-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;

.

Pulsa Murah

TUYUL MODERN

Dani menyiramkan darah segar kepada boneka kecil pemberian mbah dukun. Tiba-tiba, boneka itu berubah menjadi sesosok tuyul putih. Matanya melotot tajam kearah Dani dan sempat membuatnya takut.

“ Hey, pemuda idiot! Lu setres, ya? Ngapain lu siram gua ama darah? Lu pikir gua drakula. Bau amis, dah, badan gua!” Tuyul itu sedikit kesal dengan perbuatan Dani.


“ Ma....Maaf, yul. Itu perintah dukun. Katanya harus disiram pake darah segar.” Jawab Dani agak takut. 


“ Tuh, kan. Bener kata gua, kalau lu pemuda idiot. Jaman FB kaya gini lu masih aja percaya dukun. Cukup siram gua pake air putih, tapi lebih manjur pakai es campur sih…,” sahut Tuyul itu, agak sewot.
***
Dani membawa Tuyul itu keluar rumah. Dia mencari rumah orang kaya sebagai sasarannya. Dan akhirnya dia menemukannya, yaitu rumah pak Dori sang saudagar kaya. “ Yul. Lu masuk, terus ambil uangnya yang banyak ya,” pinta Dani kepada tuyulnya.


“ Yal yul… yal yul. Lu pikir nama gua yuli apa…! Gua juga punya nama. Panggil gua Okem. Ngarti!” hardik sang tuyul yang tidak mau namanya asal sebut.

Sang tuyul akhirnya masuk kedalam rumah. Beberapa saat kemudian dia keluar lagi. “ Ada apa lagi bos Okem? Kok udah keluar lagi? Emang uangnya udah dapet?” tanya Dani yang merasa heran


“ Dapet dari hongkong! Gua ga berani ah…. Rumah ini serem, banyak sensor lasernya. Susah buat dilewatin kayanya. Tar ketahuan, gua bisa celaka!” jawab sang tuyul pesimis.

Mendengar jawaban sang Tuyul, Dani menepuk jidatnya sendiri. Dia berpikir kalau salah membawa jenis Tuyul. “ Lha…, kan, bos Okem Tuyul, alias makhluk halus. Jadi ga akan terkena laser. Tinggal lewat aja. Beres kan,” Dani mencoba memotivasi Tuyulnya. 


“ Beres…beres! Muka lu aja berantakan, sok bicarain beres, lu. Ini sensor canggih anti Tuyul. Pasti yang punya rumah dapet beli dari si Dukun juga.” jawab sang Tuyul agak kesal.

Mendengar jawaban Tuyulnya, Dani menghela napasnya. “ Ckckck…. Sialan tuh dukun! Dia jualan virus sama antinya juga. Ya udah, kem. Ayo kita pulang aja. Emang orang miskin zaman sekarang ga ada kesempatan. Pake tuyul juga tetep gagal. Nasib… nasib.” Dani meratapi nasibnya. Kemudian dia dan tuyulnya meninggalkan rumah saudagar itu penuh kekecewaan.

4 komentar:

  1. haha. bagus endingnya ya
    lebih baik cari uang halal deh daripada gituan

    salam kenal
    kalau berkenan, main ke blog ku juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.. terima kasih sudah berkunjung gan.
      ok, siap gan.

      Hapus