MAWAR BERDURI

Aku menyelam dalam danau pikir
Melihat dalam bias tanya
dan tersenyum dari balik dinding keraguan
Apa mau mereka?
tiga mawar indah yang selalu menari penuh pesona
bergerak lincah menarik gelombang cinta
tersenyum indah dari balik topeng kebohongan
tiga lompat waktu tlah terlewat
dan tak mau jua menyerah

indah kelopak tak menggodaku
tak munafik juga tak buta
hanya bertahan dalam lingkar nyata
badai cinta yang melaju tiadalah arti
gunung duri nan mematikan lebih menyeruak di hadapan
membuatku tersenyum dalam diam
ku gengam maka ku tertusuk dalam kebodohan

pergi dan menyerahlah
tak sadarkah
taman kalian bukanlah disini
saat sang pemilik tersadar dalam dilema
saat ragu bermetamorfosis kecewa
akulah yang kan tersudut
jubahku akan terserang tebasan dari kebutaan
yang tak jua kutahu
dan kalian hanya terdiam terguyur hujan kemurungan semu
merasa bersalah dalam puas