Roman Pesimis
“Dataran di sana menyenangkan, tapi...,
perjalananya pasti lama. Sepertinya
tidak mungkin kudatangi.”
“Danau di sana Indah, tapi...,
harus melewati rumput berduri. Sepertinya
tidak mungkin kulewati.”
“Istana di sana sangat megah, tapi...,
bentengnya terlalu tinggi. Sepertinya
tidak mungkin kulompati.”
“Langit dan bumi bertaburan
keindahan.
Tempatnya melodi cinta dan syair
bersahutan, tapi...,
serba susah untuk dijamah, meliuk-liuk
menguras peluh
seperti negeri Edolas yang tak mau
disentuh. Sepertinya tidak mungkin kurengkuh.”
sang pujangga tak tertarik beranjak
bengcengkrama dalam tempurung
bersama nalar yang terikat
memilih duduk atau berbaring
menyaksikan dunia dari layar khayal
bersama detak waktu yang hadir
membawa usia dan kematian
Syams-X
0 komentar: