SANG GADIS DAN PIANONYA
Gadis cantik itu memainkan pianonya dengan sempurna. Tarian jarinya menghasilkan nada-nada yang merdu dan mempesona. Dia tidak peduli jika malam telah larut. Semakin malam semakin sempurna dia bermain.
Hanya malam hari dia bisa memainkan piano kesayangannya itu. Entah karena sepi, sehingga tidak ada yang bisa mengganggu konsentrasinya. Atau karena dia ingin memberikan persembahan untuk sang malam yang selalu mencintainya.
Sementara itu, dibelakang sang gadis kedua orang tuanya terpana melihat permainan piano sang anak. Tanpa mereka sadari air mata mengalir dengan derasnya, terutama sang ibu. Perasaan bangga dan sedih bercampur menjadi satu.
“ Ayah. Ibu. Jangan menangis seperti itu. Nanti aku ikut sedih. Walau telah tiada, aku berjanji akan terus datang dan memainkan piano ini setiap malam untuk kalian.”
tadinya ga ngerti tapi akhirnya bisa ngerti juga :)
BalasHapussip2... :)
BalasHapusaku juga
BalasHapusSiapa...?
Hapus