'disini untuk koding ga bisa di copy display:block; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -khtml-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;

.

Pulsa Murah

TARIAN SANG ARGUMEN LIAR

Diamlah!

Biarlah argumen liar itu bernyanyi dalam hati dan pikiran

Hentikanlah!


Melepasnya bersama tarian perang sang lidah

Saling menghujat berbangga kepada yang dibela

Sadarkah kalian?

Darah kita memancar dari tanah yang sama

Jangan biarkan sang pertiwi meneteskan air mata kecewa

Tiadalah arti saat permusuhan mulai menyeringai sombong

Biarlah waktu yang akan menghantar pada harinya

Bersabarlah!

Biarkan riuhnya hari itu datang dalam damai

Keluarkan dia dalam sebuah pilihan

Hanya tanganmu, bukan mulutmu!

Dendang kekalahan adalah keikhlasan

Dentum kemenangan adalah puji syukur

Sambutlah dalam gelora cinta dan bangga

Saat mentari baru mulai bersinar


Percayakanlah sinarnya menerjang gelap,

membakar tirai berbayang yang lama mendekam,


dan kita meresapi nikmatnya nada-nada kepuasan






NB : Puisi ini Syams tulis karena sepanjang waktu mendekati hari H Pilpres banyak sekali di tanah air kita tercinta ini yang saling hujat mengadu argumen mengenai siapa calon yang terbaik. Adu argumen itu biasa, tapi jika hal tersebut berujung dengan permusuhan?? Menurutku, para capres yang ada adalah putra tanah air yang terbaik, biarkan hati kita memilih siapa yang kita suka dan harapkan, tidak perlu saling menghujat yang berujung permusuhan. Ingat! Kita ini satu bangsa dan negara. dan siapapun yang terpilih kita harus menerima dan mendukungnya dengan ikhlas dan penuh kepercayaan, karena dalam kehidupan sedih dan bahagia selalu ada (apa hubungannya Syams? hehe...). Terima kasih ;).

Bandung 5-6-2014

JAYALAH BANGSA DAN NEGARAKU TERCINTA "INDONESIA"

0 komentar: