'disini untuk koding ga bisa di copy display:block; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -khtml-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;

.

Pulsa Murah

Atmosfer Yang Tak Bermakna

Mungkinkah sang bumi pintar berpura-pura,

Menyembunyikan busuk dalam inti yang tak nyata

Ataukah kekosongan dalam gerus zaman

Lihatlah, betapa indahnya dirimu

Beribu mata terikat dalam pesona

Beribu sya’ir terlantun dalam puji

Dan kau-pun tersenyum dalam surga kebanggaan

Darimu, terlihat alunan cinta untuk Tuhan,

Dalam dan penuh keikhlasan

Sayang, semua adalah semu

Dinding ta’atmu tak pernah ada

Mars dan Jupiter melepas senyum kehinaan

Dan kau tak pernah tahu,

Atau tak mau tahu

Atmosfer menangis dalam kilasan waktu

Terpinggirkan dalam ruang luar yang mati

Tak pernah tegur sapa dengan inti

Tahukah, kamu?

Beribu sudut telah kau abaikan,

Beribu kehancuran telah kau biarkan

Hilang dan musnah bersama ribuan lantunan Tuhan

Lepaskanlah, jauhkanlah dan buanglah

Tiada guna lagi atmosfer itu bersamamu

Biarkanlah beribu gemerlap sang meteor menghujanimu

Menenlanjangimu dalam surga yang tak abadi,

Menggoda dan menarikmu ke dalam istana lubang hitam

Bukankah, itu yang kau mau?

Sekarang ataupun nanti, tiada berbeda

Lautan pemisah telah ada dalam inti

Merobekmu dalam senyum kepuasan

Menebas setiap makna kebaikan

Tersenyumlah, bahagialah

Sebelum padang derita tiba

0 komentar: