Kepedulian Terhadap Ancaman Miras dan Minol

Apa itu miras dan minol ?, miras dan minol merupakan suatu minuman yang mengandung zat alkohol atau etanol yang berbahaya bagi tubuh manusia. Minuman jenis ini bisa mengakibatkan gangguan terhadap beberapa fungsi dari organ tubuh, sehingga sangat terlarang bagi tubuh untuk di konsumsi karena akan menjadi racun mematikan bagi tubuh. Tidak di ketahui dengan pasti sejarah dari mana dan kapan minuman ini pertama kali ada di muka bumi ini. Dan hal ini masih menjadi perdebatan, ada yang berpendapat dari Mesir, Yunani, China, Jepang, India dan Amerika kuno. Tetapi secara pasti sejak dahulu minuman ini sangat terkenal karena memabukan, tidak sedikit yang melarang minuman ini beredar, walau ada juga yang menjadikannya bagian dari budaya kehidupan.

Semua elemen masyarakat, baik yang ada di Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia sangat tahu mengenai minuman ini, bahkan anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar sekalipun. Karena minuman ini bukanlah minuman rahasia lagi, tetapi sudah menjadi terkenal layaknya minuman bersoda atau minuman ringan biasa. Dan masyarakat sangat tahu bahaya dari minuman ini yaitu memabukan, yang bisa membuat seseorang berbuat kriminal tanpa dia sadari. Banyak sekali kasus penyiksaan seorang ayah kepada anaknya saat mabuk, hubungan suami istri yang rusak, hubungan sosial yang rusak, pemerkosaan dan bahkan pembunuhan yang tanpa di sadari si pemabuk.

Selain merugikan orang lain, mabuk  juga bisa merugikan diri sendiri, dimana keadaan tubuhnya semakin tidak baik, bahkan sering sekali kita melihat di berita mengenai seseorang yang meninggal karena minuman keras. Tidak bermaksud menyudutkan atau menghakimi tetapi itulah realita yang sering terjadi. Dan dari kejadian dan kasus-kasus tersebut masyarakat belajar mengetahui bahaya minuman keras. Dengan pengetahuan seperti itu sebenarnya sudah cukup bagi masyarakat untuk melarang minuman ini beredar di masyarakat.

Masyarakat kita bukan tidak pernah peduli dengan keadaan, tetapi membutuhkan dukungan dan dorongan, karena ajakan untuk  menolak miras dan minol sudah sering mereka dengar, tetapi jika tidak ada dorongan dan dukungan yang kuat, sangat percuma. Hal itu disebabkan keberanian mereka belum tumbuh kuat, baru sebatas tidak suka tetapi tidak bisa berbuat karena berbagai pertimbangan. Sejauh yang penulis ketahui, masyarakat menyikapi ajakan-ajakan kepedulian terhadap miras itu dengan cara memberikan pemberitahuan dan larangan kepada anggota keluarga dan kerabat terdekat saja, sehingga masih terkesan individu. Adapun himbauan yang mereka dapatkan kebanyakan berasal dari pemuka agama saja.

Korban paling banyak dari miras dan minol ini adalah remaja, kenapa ?, karena mereka masih labil, masih mencari jati diri, ingin diperhatikan atau ingin terlihat gagah dan mencoba tantangan baru. Walau orang tua mereka cemas tetapi apa yang bisa mereka lakukan ketika anaknya berada di luar rumah. Dan akhirnya hanya Tuhan yang tahu, apakah dia meminum minuman keras atau tidak. Dan solusi terbaik menurut penulis adalah gabungan dari para pemuka agama, organisasi kepedulian sosial dan pemerintah. Dimana pemuka agama memberikan himbauan, kemudian himbauan tersebut di perjelas secara spesifik oleh organisasi kepedulian sosial akan bahaya dari miras dan minol. Dan selanjutnya pemerintah menindak lanjutinya dengan aturan dan hukum yang tegas, karena saat ini aturan dan hukum mengenai miras dan minol di rasa kurang memberi efek di masyarakat.

Jika pemerintah tidak ingin kehilangan generasi bangsanya, maka mau tidak mau harus segera bertindak mengenai merajalelanya miras dan minol. Kalau tidak, siap-siap saja negara Indonesia tidak memiliki penerus, mengapa ?. Karena zat alkohol yang terkandung di dalam miras dan minol mampu merusak sel-sel dalam tubuh dan otak mereka. Mungkin sel tubuh masih sempat beregenerasi, tetapi sel otak tidak,  dan hasilnya mereka akan menjadi manusia yang tidak produktif lagi. Mirisnya lagi, banyak sekali kejadian para remaja yang mencampur miras dengan produk kosmetika dan hasilnya nyawa melayang, ironis !.

Peran ketiga element yaitu pemuka agama, lembaga kepedulian sosial dan pemerintah sangat vital dalam membantu masyarakat menyelamatkan anak-anak mereka. Karena, tanpa generasi penerus kelanjutan bangsa dan negara kita menjadi pertaruhan !.