PENYAMARAN : Baso Berborak
Kepolisian setempat mencium bau kecurangan dari penjual baso brewok yang biasa mangkal di perempatan. Baso itu sangat laku, padahal muka penjualnya jelek. Untuk itu, sang komandan memerintahkan dua anak buahnya untuk menyamar. Yang satu di tugaskan untuk memperhatikan gerak-gerik sang penjual dan satu lagi membeli baso untuk di cek di laboratorium.
Petugas pertama, sambil membeli baso dia memperhatikan bumbu-bumbu yang ada. Matanya tidak bisa lepas dari pergerakan sang tukang baso. Hingga membuat sang tukang baso tersipu malu karena ke geer-an. Sebenarnya sang polisi sudah tidak tahan melakukan hal itu, dia sudah ingin muntah dari tadi karena melihat terus sang pedagang yang semakin genit. Tetapi itu adalah tugas dari komandan, sampai ada pemberitahuan selanjutnya.
Akhirnya, hasil tes laboratorium berhasil keluar setelah mendapat sample dari petugas kedua. Menurut pengecekan, baso yang di jual pedagang itu bersih. Tidak ada unsur borak sedikitpun. Sehingga petugas kedua membawa baso yang dibelinya ke kantor. Setelah mendapat laporan, sang komandan merasa senang karena tempat baso langganannya aman. Kemudian dia menyantap baso yang dibawa anak buahnya itu dengan lahap.
Petugas pertama, yang tugasnya mengawasi gerak gerik sang penjual, akhirnya merasa lega setelah di telepon oleh sang komandan untuk kembali ke markas. Akhirnya dia bisa muntah dengan tenang setelah 2 jam melihat wajah sang penjual. Setelah itu, sang petugas meminta maaf kepada sang penjual karena telah mencurigainya menggunakan borak sebagai campuran.
“ Tidak apa-apa, pak. Zaman sekarang, kecurigaan itu harus, agar kejahatan bisa tercium sejak dini. Dari pada meminta maaf kepada saya, lebih baik anda meminta maaf kepada yang baca cerita ini, karena mereka pasti beranggapan juga, saya adalah orang jahat,” jawab sang penjual, setelah mendengar permintaan maaf dari sang petugas.
Sang penjual bercerita kepada petugas jika wajah jeleknya adalah berkah baginya. Karena banyak orang yang selalu kasihan kepadanya. Bahkan, ada yang sehat karena dia, karena setiap kali melihat wajahnya pasti muntah. Saat ini sang penjual hidup dengan tiga istri dan sembilan anak. Mendengar cerita itu, sang petugas terkejut, dan merasa sedih dengan nasib wanita yang menjadi istrinya.
Sang penjual pun jujur, jika dia sangat anti dengan yang namanya borak. Untuk itu, agar basonya laku dia mencampur borok kedalam basonya. Setelah mendengar hal itu, tanpa sadar sang petugas langsung menyemburkan muntah ke arah wajah sang penjual. Kemudian dia menelepon komandannya. Ketika mendengar tentang borok sebagai bahan campuran, sang komandan langsung muntah dan tidak sadarkan diri.
Walau kelakuan jorok sang penjual diketahui, dia belum dapat disidangkan. Persidangannya di tunda karena hakim yang akan menanganinya sedang masuk rumah sakit setelah mengetahui baso langganannya berborok.
nyamar hehe :D
BalasHapusyo'i
Hapus