'disini untuk koding ga bisa di copy display:block; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -khtml-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;

.

Pulsa Murah

BENCI

Aku sangat membencimu. Mengapa kau memberiku senyuman manis itu, hingga ku jatuh cinta padamu. Detik demi detik dan akhirnya satu tahun kita memadu kasih tanpa diketahui orang tua kita. Jujur, aku sangat membenci kebersamaan denganmu karena rasa sakit dan cintaku tak pernah bisa hilang.

Aku tidak mengerti dengan kedua orangtua kita. Mengapa mereka harus melarang cinta kita, padahal kita tidak melanggar apapun. Sudah tidak terhitung berapa kali aku membaca ayat itu. Tetap saja, Tuhan tidak mengharamkan cinta kita. Harus berapa kali aku berteriak kepada ayah dan ibuku jika cinta kita halal.

Aku sangat membencimu. Disaat kita berjuang, kau malah pergi meninggalkanku. Aku tahu, kau pasti bahagia mengalami kecelakaan itu. Karena bisa terlepas dari beban cinta yang tak direstui. Sedangkan aku, harus mengingatmu sepanjang waktu dan menikah dengan lelaki pilihan orangtuaku.

Aku sangat membencimu. Karena empat puluh tahun lamanya aku berumah tangga, tak sedetikpun aku cinta pada suamiku. Yang ada hanya kamu. Kamu. Dan kamu! Kau membuatku melakukan dosa itu, dosa sebagai seorang istri yang hanya memikirkan lelaki lain.

Seandainya kita berdua terlahir di negeri Pakistan, mungkin kita akan bahagia selamanya. Apa salahnya jika kita adalah saudara sepupu. Dan lagi kita tidak satu nenek ataupun kakek. Kita hanya saudara jauh yang cintanya terbunuh oleh keegoisan orangtua. Bahkan ijin Tuhan pun tidak ada artinya bagi mereka.

2 komentar:

  1. Aiiih ... dramatis beut akang. Berat sekali kehidupan mbak itu... Sungguhan kah? Salam kunjungan.
    Gan monggo di seruput Teh Es atau Es Teh di entri terbaru saya.

    BalasHapus
  2. Hehehe... saya aj yg nulisnya kasihan heehhehe...
    okok kang, siap-siap heheehe

    BalasHapus