Berebut Hingga Masuk ke Dunia Buku 1001 Malam dari Mizan

Bismillahirrahmanirrahiim.


Wow rupanya Mizan itu sudah 30 tahun teman-teman. Luar biasa adalah kata yang tepat untuk mengungkapkannya. Karena selama 30 tahun itu Mizan terus maju dan maju dan terus melaju menjadi salah satu penerbit terbaik di Indonesia. Bahkan yang membuat saya semakin salut adalah ketika saya mengetahui Mizan juga sudah banyak terlibat di dunia perfilman. Demi merayakan ulang tahunnya yang ke 30 tahun saya akan sedikit berbagi cerita pengalaman nih.

Pengalaman saya yang paling tidak akan terlupakan dari Mizan adalah ketika saya dan teman-teman berebut sebuah buku legendaris yaitu kisah 1001 malam dari penerbit Mizan. Orang tua teman saya membawakannya buku itu hanya untuk sekedar bacaan ringan saja. Pada awalnya kami tidak ada yang berminat, bahkan yang punyanya sekalipun. Mungkin hal itu di karenakan cover yang terlihat bersahaja dan sederhana. Dan itu memberi pelajaran berarti seperti pepatah jangan menilai sesuatu hanya dari luarnya saja . Kami mulai tertarik kepada buku itu setelah ada teman kami yang hobinya paling senang membaca kehabisan bahan bacaan. Dan menurut teman saya ini buku dongeng paling bagus dan keren katanya, kisahnya serasa hidup. Kami semua menjadi penasaran dan akhirnya berebut mengantri walau tidak ada yang patuh.


Saya dan teman-teman bahkan sampai kejar-kejaran ke kamar mandi demi buku itu dan yang membuat hal yang tidak terlupakan adalah ketika salah satu teman saya terpeleset demi buku dongeng itu. Maklum anak Tsanawiyah jadi masih kekanak-kanakan bercandanya hehehe. Dan dari buku itu juga kami mengenal penerbit Mizan. Dan yang paling susah di lupakan adalah mimpi mengenai dunia di dalam buku itu. Karena saya adalah tipe pembaca yang menghayati sehingga saya membaca sangat detil dan lama, jika ada satu kata yang terlewat maka akan saya ulangi lagi membacanya ke bagian tersebut. Dan dampaknya saya bermimpi ketika tidur berada di dunia dongeng yang di ceritakan oleh Syahrazad sang perempuan sholeh dan baik hati tersebut. Benar-benar sulit di gambarkan ketika tidur, bahkan ketika selesai membaca semua isi buku itu saya bertanya-tanya perasaan apa ini..?. Perasaan seolah-olah tokoh yang ada di dalam kisah itu dekat dengan saya dan terasa berat berpisah dengan mereka. Mungkin pengalaman saya ini terlihat seperti mengada-ada atau aneh, tapi coba teman-teman yang suka membaca lakukan penghayatan dan resapi sebuah buku kisah ataupun cerita dab saya jamin akan terus terasa sampai ke mimpi dan kehidupan nyata.

Walau menurut  teman-teman saya hal tersebut karena terlalu menghayati tetapi itu merupakan suatu pengalaman yang luar biasa bagi saya. Bayangkan kita berada di dalam kisah yang kita baca di dalam buku tanpa tahu wajah tokohnya tetapi ada bagian otak kita yang membuat sekenarionya sehingga seolah nyata bagi kita walau hanya dalam mimpi. Sampai sekarang pun saya masih bertanya siapa orang-orang yang ada di mimpi itu ehehehe..Bisa bayangkan kalau kita berada di dekat sumur si Jin yang anaknya mati karena biji kurma, serem teman-teman. Tapi ada serunya seolah yang ada di kisah buku itu mereka lewat di depan kita dan kita melihat secara langsung..hmm..bagaikan lihat drama di depan kita. Dan semua itu terasa nyata di dalam mimpi saya.

Itu semua menurut saya karena penulisnya adalah orang yang luar biasa, mampu berinteraksi baik dengan pembaca. Dan karya yang luar biasa pasti selalu ada di penerbit luar biasa juga. Dan waktu itu merupakan awal perkenalan kami dengan Mizan dan menjadi list wajib bagi kami terutama kumpulan-kumpulan cerpen dan yang terfavorit adalah komik Abu Nawas yang menjamin kita untuk tertawa terbahak-bahak. Mungkin itu adalah pengalaman yang paling berkesan bersama Mizan bagi saya, sebuah perkenalan penuh kesan dan tercatat nama Mizan di dalam benak. Happy Milad 30 tahun Mizan, SUKSES !.

Alhamdulillahirabbil alamiin