Di Taman
Pagi ini begitu cerah. Sinar mentari menghangatkan dunia. Saling menyapa dengan embusan angin sejuk. Berkolaborasi memanjakan setiap insan yang berada di taman. Mirna menghentikan lari kecilnya diantara ribuan orang yang memenuhi taman. Kemudia Dia duduk dibawah sebuah pohon yang sangat rindang. Rasa damai dan tenang segera menghampiri jiwa dan raganya.
Dia perhatikan ribuan orang yang melintas dihadapannya. Dia merasa kagum terhadap Tuhan yang menciptakan manusia. Karena dia melihat beribu-ribu manusia dengan watak, masalah, dan pemikiran yang berbeda di dalamnya. “ Seandainya Aku membuat buku tentang manusia. Sudah pasti akan gagal. Kehidupan mereka sangatlah rumit, termasuk kehidupanku juga.” Pikirnya dalam hati.
Setelah sekitar satu jam lamanya dia memperhatikan orang-orang yang memenuhi taman, akhirnya Dia melangkahkan kakinya pulang. Dia merasa berterima kasih kepada sahabatnya. Karena rencananya untuk hari ini gagal total. “Terima kasih sahabatku. Karena menggagalkan rencana bodohku. Mengakhiri hidupku!” ucapnya dalam hati.
Mirna bertekad akan membesarkan janin dalam kandungannya. Meski tanpa suami, si lelaki bodoh yang meninggalkannya karena wanita lain.
0 komentar: