MENANTI
Setiap hari aku selalu menantimu di jalan ini. Jalan yang biasa kamu lewati untuk kesekolah. Jalan kenangan pertemuan kita. Jalan yang menghubungkan desaku dan desamu.
Namun, kini dirimu entah kemana. Sudah berhari-hari aku tak melihatmu. Apakah kamu sudah tak merindukanku. Apakah kamu sudah melupakanku. Ataukah kamu bertemu laki-laki lain. Jika semua hal itu benar adanya, aku akan tetap menantimu disini untuk melihat wajahmu terakhir kalinya. Dan pergi jauh dari hidupmu. Biarlah bukit-bukit yang mengelilingi kedua desa kita menjadi saksinya.
Setahun bukanlah waktu yang sebentar. Penantianku sudah terlalu lama, tetapi ku takkan menyerah dan tak mau menyerah sebelum kutahu kebenarannya.
Kuberanikan diri mencari ke desamu. Ibumu begitu kaget ketika aku bertanya tentang dirimu. Entah kenapa, tiba-tiba hatiku menjadi sakit ketika melihat ekspresi wajahnya. Aku takut kau benar-benar telah menikah dengan laki-laki lain.
Kenyataan rupanya lebih menyakitkan. Aku menyesal mencari kebenaran tentangmu, karena ibumu berkata kau telah tiada sejak dua tahun yang lalu. Lalu siapa gadis yang hadir dalam hidupku setahun yang lalu?
nice :)
BalasHapusOK thanks
Hapus