Kebanyakan Nelan Film
Agak kecewa sama film-film di tahun 2016 ini, tepatnya sampai awal september, hampir sekitar 75% ga memenuhi harapan saya. Entah itu film luar, maupun film dalam negeri. Ekspektasi yang tadinya meledak-ledak hingga menghanguskan relung jiwa dan nalar bagaikan bom atom, tiba-tiba berubah jadi petasan. Saya terkena PHP tingkat tinggi. Benar-benar kecewe! ( Itu pendapat si Syams-X, ya)
Bagusnya, bagi film-film itu, yang merasa di PHP-in hanya saya doang kayanya, ga tau yang lain. Karena, hampir setiap film-film tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat. Siapa yang salah, ya? Filmnya, penilaian masyarakat atau penilaian saya ( Kamu yang salah Syams! Kaya bisa nilai film aja ente!). Kayanya yang salah adalah bayi kuda Nil yang terlahir sebagai anaknya kuda Nil dan ga pernah nonton film semasa hidupnya (...??? Apaan...!).
Kutanya pada rumput yang bergoyang, dia tetap bergoyang dan tak mau pulang sebelum di goyang lagi (Dasar koplak, rumput ga mungkin bisa ngomong ahaha). Kutanya pada langit yang mendung, malah kehujanan ( ckcckkc... udah kumat nih orang). Kutanya pada buaya yang mengambang, tiba-tiba dia gigit ( Cepet kaburr, tar kamu di makan Syams! Buaya lagi ngincer mangsa dideketin. Stress dasar!).
Akhirnya, setelah bersemedi selama 2 jam, jawaban-pun muncul (Kelamaan!). Mungkin karena saya terlalu sering menonton film dengan kualitas bagus dan porsi yang berlebihan, hasilnya adalah enek. Jadi, ketika ketemu yang kualitasnya sama atau sedikit di bawahnya, rasa wow dari dalam diri ga mau keluar. Bener, ga? (Bener... bener!) Bisa di bilang boring kaya kerupuk kering di atas piring yang penuh beling (Udah..., telan aja sama piringnya biar masuk RS). Bayangkan, kerbau salto dengan gaya yang sama tiap hari, lama-kelamaan pasti dia boring banget kan walau idungnya udah di piercing (Kerbau salto?? Hubungannya apa sama film?!).
Kalau di runut ke belakang, ternyata kuda NIL dan kerbau adalah nama binatang, teman-teman, bukan nama gedung ataupun nama kamu-kamu yang lagi baca (?!#%$!!). Maaf! Kembali ke topik. Tahun 2012 dan 2013 adalah awal meledaknya film dengan kualitas bagus full teknologi CGI yang keren abis. Karena pada tahun itu banyak sekali film-film hebat yang bersaing. Tapi sayang ga ada yang rilis! (Kok, ga ada yang rilis Syams? Perasaan rilis semua!) Kan, udah saya bilang pada tahun itu film-filmnya pada meledak (Hmm..! kok, rasanya ingin bakar orang,ya).
Versi jadul, alias jaman si Adul (Si Adul jaman sekarang, kan?), biasanya, monster dibikin pakai kostum atau boneka, trus injak rumah-rumahan (Wow! Ultraman). Sederhana dan bagus, pada jamannya. Saya yakin, aktor yang pakai kostumnya diseleksi berdasarkan hobinya yang suka menginjak-injak harga diri orang lain kaya si tukang komen dalam kurung ( Maaf, ya, dia lagi bercanda ehehe). Sekarang, cukup visualisasi saja.
Dengan CGI, monster apapun, bentuk apapun sesuai khayalan (Awas jangan mengkhayal pacar galak lagi marah! Bahaya!) bisa di buat dengan syarat utama yaitu punya uang buat bikinnya(!!!). Yang ga punya modal cukup hubungi nomor-nomor di pamplet-pamplet yang suka di sebar di pinggiran jalan atau tiang listrik (Bisa di tunggu; 1 jam cair).
Pada tahun itu (2012- 2013), semua mata tertuju pada satu tujuan, yaitu untuk melihat, kecuali yang lagi tidur (Emang mata buat lihat! Film woiii.... Film...! Ini kan bahasannya tentang film, jadi harusnya semua mata tertuju sama film-film keren!) Oh, iya. Maaf lupa. Mari kita lanjut....
Setelah masa di antara dua tahun tersebut, film bagus terus bermunculan dengan kualitas yang sama. Akhirnya, di tahun ini saya terkena dampak boring. Melihat film mudah bosan, bawaanya ngantuk, dan ga mau ngelanjutin (seperti makan daging di minggu pertama hari raya kurban, ya?), ternyata emang film yang saya tonton yang itu2 aja selama sebulan ahhaha ( Pantesan!). Lanjut lagi. Bahkan, film yang bisa disebut B-Movie malah membuat saya jatuh cinta sama pemerannya, eh.., salah, tapi sama alur cerita dan konsepnya.
Jadi ingat sebuah pepatah : Sengarep-ngarepnya kamu makan di restoran akhirnya ke warteg jua. Jika kita makan terus makanan mewah, pasti pada akhirnya ingin mencicipi makanan yang ada di warteg karena tidak sering, jadi serasa beda, fresh dan murah karena ngutang. Bahkan, lebih nikmat lagi jika makannya siang hari sambil mandi. Apapun makanannya, minumnya tetap cairan, ya, jangan garpu apalagi si ibu warteg.
Berdasarkan renungan, Syams-X menemukan tips untuk menyiasati agar ga mudah boring nonton film. Berikut tips yang mungkin bisa di coba oleh teman-teman.
Pertama : Ga jelas menjadi jelas
Banyak-banyak nonton film ga jelas dan ga bermutu selama 6 hari full sampai badan lemas, mata berliur, mulut menangis, dan tetangga memotong rumput di halamannya (Apa hubungannya?!). Baru, di hari ketujuh pergi ke bioskop nonton film bagus (Boleh dicoba, nih). Dijamin! Semangat untuk istirahat lebih besar daripada keinginan nonton film.
Kedua : Memupuk rasa rindu
Pupuklah rasa rindu sama film dengan mengasingkan diri ke tempat yang terpencil; kalau bisa tempatnya ada di tengah lautan. Siapin barang-barang untuk minta tolong dan perbekalan secukupnya. Usahakan jangan tempat yang susah banget dicari atau banyak hewan buas, karena ditakutkan ga akan diketemukan regu penyelamat.
Setelah sampai tempat tujuan, bocorin perahu dan mulailah meratapi keadaan. Sebulan berlalu, barulah kirim sinyal SOS. Dijamin! Pasti kangen banget suasana di rumah dan kamu ga sabar buat segera masuk RS karena keracunan dan busung lapar. (Koplak...!)
Ketiga : Cukup Seperempat
Yang ketiga cukup menguras pengeluaran. Nonton-lah film cukup seperempat cerita, esoknya lanjut lagi dengan takaran yang sama. Terus seperti itu selanjutnya sampai beres. Dan jangan lupa ditiriskan, taburi bawang dan bagikan ke warga yang membutuhkan (???). Dijamin! Kamu jadi chef yang handal dan seorang yang dermawan (Kok, bingung, ya?!).
Walau pengeluaran banyak tapi kamu sudah membuat hidupmu lebih bodoh dari sebelumnya. Mengkhawatirkan dan masa depan curam ckkckc...! (Kan kamu yang ngasih tipsnya Syams!)
Keempat : Cukup Dua
Usahakan dalam seminggu itu ada 7 hari, ya. Awas kalau di tambah-tambah! (Seminggu emang tujuh hari! Codot!) Dalam seminggu kalau bisa cukup nonton maksimal 2 film aja, ya. Apalagi kalau yang keuangannya terbatas; sadar diri dan jangan maksain.
Awas jangan melanggar! Karena kalau melanggar berarti kamu akan menonton film lebih dari dua (Kriik...kriik...kriiik). Dijamin! Kamu lebih hemat walau sering kumat, ga mudah bosan walau muka kaya papan, dan bisa merasakan siang dan malam (???...!!!).
Kelima : Berwarnalah
Kolaborasikan-lah artis Bintang pantura, Penyanyi lawas, dan Komika dalam satu panggung (Itu bukannya acara Indosiar??) agar hidup lebih berwarna. Intinya adalah buatlah film yang kamu tonton itu berwarna. Caranya, cukup coret-coret pakai spidol warna-warni. Eh, maaf. Nonton drama, jangan drama terus, tapi selingi dengan aksi atau komedi. Lebih bagus lagi, kalau ada film yang berisi banyak genre di dalamnya.
Jangankan film, kebun binatang aja kalau isinya cuma tapir doang pasti membosankan, kecuali memiliki keunikan masing-masing. Misal, ada tapir yang bertanduk, ada yang persis banget sama kuda (Itu emang kuda! OON...!), ada yang menyemburkan tanah, udara, air (Terus semua tapir itu mati ketika tapir penyembur api datang menyerang. Itu, kan, mau mu Jagur?!). Selain itu, ada tapir yang hobi meriksa, ada yang suka jaga, ada yang suka ngasih makanan, dan ada juga yang suka nelpon istrinya (Zootopia?). Setelah dilihat-lihat kayanya itu petugas kebun binatangnya (Kaga lucu!).
Dijamin! Hidup kamu ga mudah bosan dan selalu berwarna. Jika masih bosan dan ga berwarna juga pakai pewarna permanen waktu nonton film (Huaammm...). Masih ga berwarna dan terus boring?? Bawa pemutar film portable kamu, terus nyebur ke danau tiga warna.
Itu, dia. Catatan penting Syams-X. Awas jangan mencoba tips-tips yang ada di catatan ini dengan maksud menggoda cewe, memuji dosen, atau membujuk anak untuk minum obat. Percayalah! Mereka semua bisa kejang-kejang ( Ga usah di kasih tau juga semua orang ga ada yang sudi wkwkkw....).
Quote :
"Cintailah hobimu, jangan hobi orang lain biar ga ganggu"
By : Syams-X
0 komentar: